INformasinasional.com, LANGKAT – Puluhan warga Desa Pelawi Selatan, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat, melakukan aksi damai di Jalan Sukamulia Dusun 1 pada Jumat pagi (13/6), sebagai bentuk protes terhadap kondisi jalan yang rusak parah dan belum kunjung diaspal.
Aksi yang dimulai sekitar pukul 08.00 WIB ini menyebabkan kemacetan, lantaran massa memblokir jalan dan menghentikan truk-truk pengangkut sawit yang melintas. Warga menuntut perhatian serius dari pemerintah terhadap jalan utama desa yang menjadi akses vital warga untuk beraktivitas.
“Kami sudah bertahun-tahun makan debu gratis! Jalan ini rusak parah, penuh lubang, dan setiap hari dilalui truk bermuatan sawit yang melebihi tonase. Debunya sampai masuk ke rumah dan sekolah anak-anak,” ungkap Tian (33), salah satu perwakilan warga yang ikut aksi.
[irp posts=”41301″ ]
Tian menambahkan, kondisi tersebut sangat berdampak terhadap kehidupan sehari-hari, terutama anak-anak yang bersekolah di SD Negeri 053996, serta pelaku usaha kecil yang berada di sekitar jalan.
Hal senada disampaikan oleh Halil (48), pemilik warung sekaligus pelaku UMKM di Dusun 1. “Krikil sering terlempar ke warung, debunya luar biasa. Pelanggan kami terganggu, dagangan pun ikut kotor. Kami mohon segera jalan ini diaspal, jangan ditunda-tunda lagi,” ujarnya dengan nada kecewa.
Aksi damai itu direspons langsung oleh pihak kepolisian. Kapolsek Pangkalan Brandan, AKP Amrizal Hasibuan, hadir di tengah warga dan meminta masyarakat untuk bersabar.
“Kami memahami keresahan warga. Saat ini kami sedang menjalin komunikasi dengan pihak perusahaan dan pemerintah kecamatan, agar pengaspalan bisa segera direalisasikan,” jelas AKP Amrizal.
Beruntung, aksi berjalan kondusif dan berakhir damai setelah aparat melakukan pendekatan persuasif kepada massa. Lalu lintas pun kembali normal sekitar pukul 10.00 WIB.
Warga berharap, aspirasi mereka kali ini benar-benar didengar dan ditindaklanjuti, agar mereka tak lagi harus “makan debu” setiap hari di tanah kelahiran sendiri.
Laporan: Suhendra