INformasinasional.com-GUNUNGSITOLI. Tuti Ariani Bawamenewi, mantan wiswi SMP Negeri 3 Satu Atap Idanotae Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara, yang juga mantan siswi SMK Negeri 1 Idanotae, Kabupaten Nias Selatan Provinsi Sumatera Utara, hingga saat ini melanjutkan studi di Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Nias (FST UNIAS).
[irp posts=”24440″ ]
Bocah perempuan di Kepulauan Nias itu meraih juara 1 tingkat nasional bidang ilmu matematika yang diselenggarakan National Science and Social Competition (NSSC), yang dilaksanakan secara online pada 22-24 Maret 2024.
Dalam kompetisi akademik seluruh indonesia ini diikuti seribuan peserta. Tuti Ariani Bawamenewi sendiri berhasil meraih medali emas untuk jenjang Perguruan Tinggi.
Diajang ini ada 7 mata pelajaran yang dilombakan, yakni
1.Matematika
2.Biologi
3.Fisika
4. Bahasa Indonesia
5.Kimia, Ekonomi
6.Bahasa Inggris
7. Geografi.
Tuti Ariani Bawamenewi, mengatakan, ketika melanjutkan pendidikannya ke jenjang Perguruan Tinggi, dia memilih jurusan pertanian di FST UNIAS, dan beruntungnya mendapatkan beasiswa.
Ia mengaku meskipun dulunya sejak SMK mengambil jurusan pertanian, namun itu bukan tolak ukur baginya untuk menguasai beberapa mata pelajaran, secara khusus mapel Matematika.
“Saya bisa menguasai matematika ini karena sebelumnya juga kami mempelajari sejak duduk di bangku SMP Negeri 3 Satu Atap Idanotae Kabupaten Nias Selatan dan SMK,” kata Tuti Ariani Bawamenewi kepada INformasinasional.com, di Rektorat UNIAS, jalan Pancasila, nomor 10, Desa Mudik, Kota Gunungsitoli, Sabtu (20/4/2024).
Tuti menyampaikan, bahwasanya, awalnya mengikuti lomba itu diketahuinya melalu salah seorang dosennya yang mengirimkan link pendaftaran.
“Terus di situ saya mencoba mendaftar lewat link yang telah dikirim di grup, bukan hanya saya tetapi ada beberapa orang teman lain yang juga ikut mendaftar, tetapi saya mengikuti terus hingga saya mengikuti ujiannya,” tuturnya.
Dan pada tanggal 24 Maret kemarin keluar pengumuman pemenang.
“Setelah itu saya buka link yang sudah dikirim tadi dan mengecek siapa saja yang lolos dalam kompetisi tersebut, puji Tuhan akhirnya ada nama saya di tes itu secara online. Semoga hal ini bisa menjadi penyemangat saya untuk belajar lebih giat lagi ke depan,” katanya.
Menut Tuti, pendidikan matematika yang dikuasainya dapat dikolaborasikan dalam ilmu pertanian.
“Saya bisa menghitung bagaimana jumlah penggunaan pupuk untuk pertanian, bagaimana kadarnya untuk tanaman, bagaimana dosis penggunaan pupuk di setiap satu hektar kebun,” katanya.
Ia (Titi) bercita-cita andai kata Tuhan menolong ke depan jika sudah lulus akan membuka lahan pertanian di kampung halamannya (Desa Hou) Kecamatan Bawolato, Kabupaten Nias.
Pergumulannya, jika Tuhan berkehendak, maka kerinduannya ingin membuka lahan pertanian di desa nantinya.
Reporter: Mareti Tafonao