INformasinasional.com – BATAM. Wartawan senior Marganas Nainggolan resmi ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kepulauan Riau (Kepri) menggantikan Andi Gino. Penunjukan ini berdasarkan Surat Keputusan (SK) PWI Pusat Nomor: 121-PGS/A/PP-PWI/II/2025 yang ditandatangani pada 10 Februari 2025 oleh Ketua Umum PWI Pusat Zulmansyah Sekedang, Sekretaris Jenderal Armada Sukardi, dan Ketua Bidang Organisasi Mirza Zulhadi.
Dalam acara deklarasi integritas organisasi yang digelar di Tempat Makan (TM) Batam Centre pada Jumat, 14 Februari 2025, Marganas Nainggolan menegaskan komitmennya untuk membawa PWI Kepri ke arah yang lebih profesional dan berintegritas.
“Saya menerima amanah dari PWI Pusat untuk memimpin organisasi ini hingga akhir masa jabatan 2028. Kita harus kembali pada jalur yang benar, memperkuat pers sebagai pilar demokrasi, dan menjaga integritas wartawan,” ujar Marganas dalam sambutannya.
Pemberhentian Andi Gino dan Dinamika Internal PWI
Keputusan PWI Pusat untuk mengganti Andi Gino didasarkan pada pelanggaran Peraturan Dasar (PD) dan Peraturan Rumah Tangga (PRT) PWI. Andi Gino dinilai telah menghadiri acara Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Banjarmasin tanpa persetujuan PWI Pusat.
[irp posts=”37057″ ]
Situasi ini terjadi di tengah konflik internal PWI secara nasional, terutama terkait dugaan penyalahgunaan anggaran oleh Hendry CH Bangun dalam pengelolaan dana dari BUMN untuk Uji Kompetensi Wartawan (UKW). Skandal tersebut memicu perpecahan di tubuh organisasi dan berujung pada pengambilalihan kepemimpinan oleh Zulmansyah Sekedang sebagai Ketua PWI Pusat.
Dukungan Penuh dan Agenda KLB
Dalam deklarasi tersebut, Ramon Damora sebagai moderator dan Tunggul Manurung selaku Organizing Committee (OC) menegaskan bahwa pengangkatan Marganas Nainggolan mendapatkan dukungan luas dari kalangan aktivis pers. Mereka juga mengumumkan rencana pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) PWI Kepri pada 22 Februari 2025 di 89 Hotel Nagoya Batam.
“KLB ini bertujuan untuk memperkuat kepengurusan baru dan memastikan organisasi berjalan solid tanpa adanya dualisme kepemimpinan,” ujar Ramon.
Marganas Nainggolan menutup pernyataannya dengan menekankan pentingnya rekonsiliasi berbasis keadilan untuk menghindari konflik berkepanjangan dalam tubuh PWI Kepri.
“Semua anggota PWI Kepri harus kembali ke jalan kebenaran demi menciptakan organisasi yang solid dan berintegritas. Tidak boleh ada dualisme, maka rekonsiliasi berbasis keadilan adalah kunci,” tegasnya.
Dengan keputusan ini, diharapkan PWI Kepri dapat kembali fokus pada tugas utamanya sebagai organisasi pers yang profesional, independen, dan menjunjung tinggi etika jurnalistik.**