INformasinasiinal.com-LHOKSEUMAWE, Informasi Nasional – Di tengah rintik hujan dan gemericik arus sungai Keureuto, semangat tak tergoyahkan ditunjukkan oleh Komandan Korem 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran, beserta rombongan prajurit TNI. Mereka memulai perjalanan berat untuk memugar makam Pahlawan Nasional, Cut Meutia, yang terletak di Puncak Buket Lipeh Ujong Krueng Keureuto, Kecamatan Pirak Timu, Aceh Utara.
Akses menuju lokasi ini bukanlah perkara mudah. Perjalanan sepanjang 3-4 kilometer harus ditempuh dengan berjalan kaki melalui medan hutan belantara yang terjal, licin, dan penuh tantangan. Namun, hal ini tak menyurutkan semangat ratusan prajurit TNI yang bergotong royong memikul material bangunan menuju makam sang srikandi Aceh.
Pemugaran untuk Menjaga Sejarah Bangsa
Pemugaran makam ini menjadi langkah penting untuk menjaga marwah dan kehormatan pahlawan nasional. Danrem 011/Lilawangsa, Kolonel Ali Imran, menyebutkan bahwa kegiatan ini bertepatan dengan peringatan Hari Juang Kartika ke-79 TNI AD. Pemugaran makam Cut Meutia telah direncanakan sejak Mei 2024 sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa para pahlawan.
“Makam ini adalah bukti nyata perjuangan bangsa yang harus kita rawat. Dengan menjaga marwah pahlawan pendahulu, kita menjaga kehormatan bangsa di mata dunia. Generasi muda harus tahu dan menghormati perjuangan ini, bukan sekadar lewat cerita,” ujar Danrem Ali Imran.
Ia juga mengusulkan pembangunan galeri sejarah dan museum di kompleks makam untuk melestarikan peninggalan sejarah dan menjadikannya pusat edukasi.
Perjuangan TNI di Medan Berat
Hujan deras menambah tantangan prajurit TNI yang membawa material seperti paving block dan semen ke lokasi makam. Banyak di antara mereka yang terluka akibat medan yang licin dan berbatu tajam. Bahkan, Kolonel Ali Imran turut menjadi korban terluka saat memikul material.
Dalam upaya ini, Korem 011/Lilawangsa mengerahkan lebih dari 200 prajurit dari berbagai satuan, termasuk TNI AD, TNI AL, dan TNI AU, serta tim kesehatan TNI untuk mendukung pemugaran makam Cut Meutia.
Kolaborasi dengan Pemerintah Pusat
Kolonel Ali Imran, yang seangkatan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), juga telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat melalui Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, untuk membuka akses dan mendukung renovasi makam tersebut.
“Makam ini telah terbengkalai selama puluhan tahun. Jika tidak dirawat, bukti sejarah ini akan hilang ditelan waktu. Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk memastikan generasi mendatang dapat menghormati jasa pahlawan nasional,” pungkasnya.
Perjuangan para prajurit TNI dalam memugar makam Cut Meutia menjadi bukti nyata bahwa penghormatan terhadap sejarah adalah tanggung jawab bersama yang harus terus dijaga.
Reporter: Sugito/Hutasuhut