Informasinasional.com
  • HOME
  • ADVETORIAL
  • TRENDING
  • BERITA VIDIO
  • NASIONAL
  • DAERAH
  • DESA KITA
  • PERISTIWA
  • UMUM
  • HUKUM
  • INTERNASIONAL
  • OLAHRAGA
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • OTOMOTIF
  • INSFRASTRUKTUR
  • KRIMINAL
  • KULINER
  • PILKADA
  • RAGAM
  • AGRIBISNIS
  • OPINI
  • Wartawan Kita
No Result
View All Result
  • HOME
  • ADVETORIAL
  • TRENDING
  • BERITA VIDIO
  • NASIONAL
  • DAERAH
  • DESA KITA
  • PERISTIWA
  • UMUM
  • HUKUM
  • INTERNASIONAL
  • OLAHRAGA
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • OTOMOTIF
  • INSFRASTRUKTUR
  • KRIMINAL
  • KULINER
  • PILKADA
  • RAGAM
  • AGRIBISNIS
  • OPINI
  • Wartawan Kita
No Result
View All Result
Informasinasional.com
No Result
View All Result
  • HOME
  • ADVETORIAL
  • TRENDING
  • BERITA VIDIO
  • NASIONAL
  • DAERAH
  • DESA KITA
  • PERISTIWA
  • UMUM
  • HUKUM
  • INTERNASIONAL
  • OLAHRAGA
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • OTOMOTIF
  • INSFRASTRUKTUR
  • KRIMINAL
  • KULINER
  • PILKADA
  • RAGAM
  • AGRIBISNIS
  • OPINI
  • Wartawan Kita

Medsos Tanpa Badan Hukum: Api Tanpa Wajah, Korban Bernama Rakyat

Oleh: MISNO

01/09/2025 22:36
in OPINI, TRENDING
0
Medsos Tanpa Badan Hukum: Api Tanpa Wajah, Korban Bernama Rakyat

Pemimpin Redaksi Yang Nformasinasional.com

0
SHARES
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

INDONESIA sedang terbakar. Api itu bukan datang dari gunung berapi, bukan pula dari kilatan petir. Api itu lahir dari jempol-jempol yang tak bertanggung jawab, dari akun-akun anonim yang tanpa badan hukum tapi seakan kebal hukum. Mereka meniupkan kata-kata seperti bensin, kita yang menyulutnya, dan negeri ini yang terbakar.

Lihat Makassar. Gedung DPRD yang seharusnya jadi simbol demokrasi kini tinggal rangka arang. Tiga sampai empat nyawa melayang. Mereka bukan musuh negara, melainkan saudara sebangsa yang gugur karena kita sendiri.

Jakarta lebih parah: Senin menjelma jadi pasar gelap penjarahan. Toko-toko dibobol, barang diseret, dan rakyat yang ketakutan harus mencium gas air mata yang meledak di udara. Di Bandung, Medan, Surabaya, Yogyakarta, Bengkulu, api itu merambat cepat, lebih cepat dari kecepatan aparat memukul kentongan darurat.

Inilah wajah demokrasi digital kita: panas, liar, dan tanpa wajah.

Provokator Tanpa Nama, Api Tanpa Tuan

Saudara-saudara, jangan salah lihat. Para provokator itu tak pernah hadir dibarisan depan demonstrasi. Mereka tak pernah ikut lari dikejar aparat. Mereka tak pernah kena pentungan, tak pernah batuk karena gas air mata. Mereka bersembunyi dibalik layar ponsel anonim, tanpa KTP, tanpa alamat, tanpa rasa malu.

Mereka menulis dengan huruf kapital, kita membacanya dengan mata penuh amarah. Mereka tertawa dikejauhan, kita yang menanggung luka di jalanan. Mereka meniupkan api, tapi kitalah yang jadi abu.

Dan kita harus jujur mengakui, mereka berhasil. Suara hati rakyat yang semestinya jadi tuntutan keadilan berubah jadi amukan liar. Aspirasi berubah jadi bara. Kita menjarah toko tetangga, membakar fasilitas sendiri, dan pada akhirnya kita jugalah yang akan menelan pahitnya.

Masa Depan yang Hangus

Investor yang tadinya siap menanam modal kini memilih menanam ragu. Mereka yang hendak menciptakan pekerjaan, justru berkemas angkat kaki. Jangan salahkan bila sebentar lagi lapangan kerja makin sempit, ekonomi makin seret, dan PHK massal mengetuk pintu.

Dan ketika itu terjadi, apakah provokator digital peduli? Tentu tidak. Yang paling menderita adalah rakyat biasa, buruh pabrik, tukang becak, pedagang pasar, mahasiswa perantau. Mereka yang hanya ingin hidup layak dan tenang, tapi harus membayar mahal ulah akun-akun tanpa wajah.

Hadir dengan Hati, Bukan Hanya Gas Air Mata

Namun, jangan salahkan rakyat semata. Negara tak boleh hanya hadir dengan gas air mata dan barisan aparat. Rakyat butuh negara yang menenangkan, bukan menakutkan. Tegas menjaga fasilitas publik, ya. Tapi tetap manusiawi.

Dan yang lebih penting, tindak tegas para provokator digital. Jangan biarkan ruang maya terus menjadi pasar gelap kebencian. Akun-akun tanpa badan hukum itu harus dibungkam, bukan dibiarkan menari diatas penderitaan rakyat.

Perbaiki juga komunikasi publik. Jaga kata, pilih diksi. Jangan biarkan lidah pejabat lebih tajam dari pentungan. Satu kalimat yang salah bisa lebih berbahaya daripada seribu batu yang dilemparkan.

Bangsa ini masih punya harapan selama kita mau menahan diri. Rakyat harus sadar, jangan jadi pion murahan dalam permainan orang-orang yang bersembunyi dibalik layar. Pemerintah harus berani berpihak pada rakyat kecil, bukan pada kalkulasi politik jangka pendek.

Hari ini kita harus berani berkata cukup. Cukup dibakar oleh mereka yang bahkan tak berani menampakkan wajah. Cukup menjadi korban permainan digital yang mengorbankan nyawa nyata.

Karena bila bangsa ini runtuh, bukan provokator digital yang akan menangis. Bukan elit politik yang akan lapar. Tapi kita, rakyat biasa yang hanya ingin masa depan*

Penulis: Pemimpin Redaksi INformasinasional.com

Baca juga  Dari Tiang Bendera DPRA, Rakyat Aceh Paksa Parlemen Tunduk pada Jalanan
Post Views: 114
Tags: Api Tanpa WajahKorban Bernama RakyatMedsos Tanpa Badan Hukum
Previous Post

Dari Tiang Bendera DPRA, Rakyat Aceh Paksa Parlemen Tunduk pada Jalanan

Next Post

Badan Narkotika Nasional Kabupaten Pasaman Barat Gelar Forum P4GN 2025

Next Post
Badan Narkotika Nasional Kabupaten Pasaman Barat Gelar Forum P4GN 2025

Badan Narkotika Nasional Kabupaten Pasaman Barat Gelar Forum P4GN 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA TERBARU

Ketua DPRD Bulukumba Umy Asyiatun Khadijah Temui Langsung Massa Aksi, Redam Ketegangan

Ketua DPRD Bulukumba Umy Asyiatun Khadijah Temui Langsung Massa Aksi, Redam Ketegangan

02/09/2025 01:41
Badan Narkotika Nasional Kabupaten Pasaman Barat Gelar Forum P4GN 2025

Badan Narkotika Nasional Kabupaten Pasaman Barat Gelar Forum P4GN 2025

01/09/2025 22:37
Medsos Tanpa Badan Hukum: Api Tanpa Wajah, Korban Bernama Rakyat

Medsos Tanpa Badan Hukum: Api Tanpa Wajah, Korban Bernama Rakyat

01/09/2025 22:36
Dari Tiang Bendera DPRA, Rakyat Aceh Paksa Parlemen Tunduk pada Jalanan

Dari Tiang Bendera DPRA, Rakyat Aceh Paksa Parlemen Tunduk pada Jalanan

01/09/2025 21:40

Follow Us

Informasinasional.com

Informasi Yang Menambah Wawasan

KURS BANK INDONESIA (BI)

KATEGORI

  • ADVETORIAL (24)
  • AGRIBISNIS (43)
  • BERITA VIDIO (36)
  • DAERAH (2,401)
  • Desa Kita (6)
  • EKONOMI (567)
  • HUKUM (982)
  • INSFRASTRUKTUR (280)
  • INTERNASIONAL (499)
  • KRIMINAL (416)
  • KULINER (40)
  • NASIONAL (689)
  • OLAHRAGA (615)
  • OPINI (34)
  • OTOMOTIF (40)
  • PERISTIWA (1,196)
  • PILKADA (64)
  • POLITIK (489)
  • RAGAM (167)
  • TRENDING (1,923)
  • UMUM (604)
  • VIDIO (13)
  • REDAKSI
  • ABOUT-US
  • PEDOMAN MEDIA SIBER

© 2023 Informasinasional.com

No Result
View All Result
  • HOME
  • ADVETORIAL
  • TRENDING
  • BERITA VIDIO
  • NASIONAL
  • DAERAH
  • DESA KITA
  • PERISTIWA
  • UMUM
  • HUKUM
  • INTERNASIONAL
  • OLAHRAGA
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • OTOMOTIF
  • INSFRASTRUKTUR
  • KRIMINAL
  • KULINER
  • PILKADA
  • RAGAM
  • AGRIBISNIS
  • OPINI
  • Wartawan Kita

© 2023 Informasinasional.com