INformasinasional.com, KOTA SOLOK – Musim kemarau panjang yang melanda wilayah Kabupaten dan Kota Solok kian memprihatinkan. Dalam beberapa pekan terakhir, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi hampir setiap hari, membuat petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) bekerja tanpa henti menghadapi deretan titik api yang muncul diberbagai lokasi.
Diduga kuat, sebagian besar kebakaran disebabkan oleh oknum tak bertanggung jawab yang sengaja membakar semak belukar kering untuk membuka lahan perkebunan. Ironisnya, aksi ini tidak hanya menimbulkan kerusakan ekosistem, tetapi juga membahayakan keselamatan para petugas dilapangan yang berjuang ditengah kondisi cuaca ekstrem dan medan sulit.
“Kami nyaris tidak punya waktu untuk istirahat. Api muncul silih berganti. Bahkan ada dua insiden kecelakaan kendaraan operasional Damkar dalam beberapa hari terakhir karena kelelahan,” ungkap salah seorang petugas Damkar yang enggan disebutkan namanya.
Kelelahan para petugas semakin terasa ketika pada Kamis (17/7/2025) sore, kebakaran lahan kembali terjadi dikawasan Jalan Lingkar Utara Kota Solok. Hingga malam hari, api belum juga berhasil dipadamkan.
Sukma, seorang warga yang turut membantu pemadaman, mengatakan, “Kebakaran ini sudah terjadi sejak sore tadi, tapi hingga saat ini api masih berkobar. Kami bahu-membahu bersama petugas Damkar untuk mengendalikan api.” katanya.
Fenomena ini memicu keprihatinan warga setempat. Mereka mendesak pihak kepolisian dan aparat penegak hukum untuk bertindak cepat mengusut tuntas dan menindak tegas para pelaku pembakaran hutan.
“Kami berharap aparat segera turun tangan. Jika dibiarkan, para pelaku pembakaran, baik sengaja maupun tidak sengaja, akan semakin merajalela. Lingkungan rusak, warga terancam, dan petugas pun kewalahan,” tegas Dolok Datuk Rajo Langik, salah satu tokoh masyarakat Kota Solok.
Pemerintah daerah bersama aparat terkait telah menyatakan akan melakukan kajian mendalam terkait rentetan kebakaran ini. Langkah strategis pun disiapkan untuk memutus mata rantai kebakaran lahan yang terus berulang setiap musim kemarau.
“Kami akan berkoordinasi lintas sektor agar musibah ini segera diakhiri. Langkah penegakan hukum terhadap pelaku dan pencegahan dini akan menjadi fokus utama,” kata perwakilan pemerintah setempat.
Sementara itu, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas yang berpotensi memicu kebakaran, seperti membakar sampah atau membuka lahan dengan cara membakar. Jika melihat ada kebakaran atau aktivitas mencurigakan, warga diminta segera melaporkan ke petugas Damkar atau aparat terdekat.
Dengan tingkat curah hujan yang masih rendah, para petugas Damkar di Kota Solok tetap siaga penuh, meski harus bertaruh nyawa di garis depan demi menyelamatkan lingkungan dan masyarakat dari ancaman karhutla.
Reporter: Yudistira