Informasinasional.com, Medan — Berastagi, kota wisata yang sejuk dikaki Gunung Sibayak, rupanya menjadi tujuan liburan dua begal muda asal Deli Serdang. Tapi bukan uang halal yang mereka pakai untuk bersenang-senang, melainkan hasil darah dan jerih payah seorang petugas Imigrasi Bandara Kualanamu yang mereka bacok saat hendak berangkat kerja.
“Jalan-jalan ke Berastagi, Pak,” jawab santai FR (18), salah satu pelaku, saat diinterogasi Direktur Reskrimum Polda Sumut Kombes Ricko Taruna Mauruh. Ia menyebut uang hasil begal itu digunakan untuk liburan. Sebuah pengakuan yang dingin, tapi menampar nurani.
FR bersama rekannya, F (18), bukan begal sekali jalan. Mereka sudah tujuh kali menebar teror dijalanan sunyi sekitar Batang Kuis. “Biasanya beraksi sekitar jam tiga dini hari,” ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Sumut, AKBP Jama Purba, dalam konferensi pers Operasi Kancil Toba 2025, Senin (27/10/2025).
Ironinya, darah yang menodai seragam petugas Imigrasi itu bahkan belum kering ketika uang hasil penjualan motor curian disulap menjadi tiket pelarian, bukan hanya ke Berastagi, tapi juga kedunia halu narkoba. Tes urine keduanya positif. “Uang hasil jual motor korban diduga kuat digunakan untuk beli narkoba,” ungkap Jama.
Sepeda motor korban hingga kini belum ditemukan. Tapi polisi sudah menelusuri jejak keduanya, pelaku F ditangkap didalam bus saat hendak kabur, sementara FR diringkus dikamar kos di Batang Kuis. “Yang membacok korban adalah FR, F berperan sebagai joki,” tambah Jama.
Namun kisah dua begal remaja ini belum tuntas. Polisi menduga keduanya bagian dari sindikat begal yang telah beraksi belasan kali dikawasan Deli Serdang. “Ada beberapa laporan lagi di Polsek dan Polresta. Mereka memang kelompok pelaku begal aktif diwilayah itu,” ujar Jama.
Sebelumnya, korban bernama Budiman, petugas Imigrasi Bandara Kualanamu, diserang saat hendak bekerja pada Rabu (10/9/2025) dini hari. Dijalan Desa Baru, Kecamatan Batang Kuis, motor yang dikendarainya dipepet dua pria bersenjata tajam. Tak sempat melawan, Budiman dibacok dikepala dan dipukuli dikaki sebelum motornya dirampas.
“Motor dan handphone korban diambil,” kata Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang Kompol Rizqi Akbar, Jumat (12/9/2025).
Kini, dua remaja yang dulu berlagak preman jalanan itu harus menempuh perjalanan berbeda, bukan ke Berastagi yang sejuk, tapi ke jeruji besi yang dingin. Polisi masih memburu rekan-rekan mereka yang lain. Sementara di rumah sakit, Budiman masih berjuang memulihkan luka ditubuhnya, luka yang lahir dari keisengan dua anak muda yang menukar masa depan dengan sebilah parang dan segepok uang haram.(Misn’t)






Discussion about this post