INformasinasional.com, Medan – Subholding Perkebunan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV PalmCo sukses mencuri perhatian Komisi VI DPR RI. Dalam kunjungan kerja spesifik bertema “Penguatan Sinergi untuk Akselerasi Transformasi Industri Kelapa Sawit Nasional” di Hotel Grand Mercure Medan, Kamis (3/7/2025), perusahaan ini panen pujian berkat terobosannya dalam transformasi digital dan efisiensi pengelolaan perkebunan sawit skala raksasa.
Ketua Tim Komisi VI DPR RI Prof. Dr. Drs. H.A.M. Nurdin Halid menegaskan, sektor kelapa sawit memegang peranan strategis dalam perekonomian nasional. “Industri sawit kita mampu menyerap 16,5 juta tenaga kerja dan menyumbang penerimaan negara yang sangat besar. Produksi CPO nasional sudah mencapai 48,16 juta ton, naik 3,8 persen dari tahun lalu,” ungkap Nurdin.
Ia menilai langkah digitalisasi yang dilakukan PalmCo merupakan solusi jitu menghadapi berbagai tantangan global, termasuk fluktuasi harga dan tekanan isu keberlanjutan dari negara tujuan ekspor.
“Transformasi yang dilakukan PalmCo harus terus dikawal. Ini bukan hanya soal produksi, tetapi masa depan ketahanan energi dan pangan bangsa,” ujarnya.
Apresiasi juga datang dari Anggota Komisi VI DPR RI, Drs. H. Mulyadi, M.M.A., yang kagum dengan implementasi teknologi smart plantation PalmCo. “Pendekatan berbasis data dan teknologi bisa menjadi kunci kemandirian pangan dan energi. PalmCo berhasil menjadikan transformasi digital sebagai kekuatan baru,” tegasnya.
Senada, Firnando H. Ganinduto, B.A., menyebut sistem PalmCo Business Cockpit dan AgroView sebagai inovasi yang membawa industri sawit ke era baru. “Kami bisa melihat kondisi kebun secara real-time dan detail, meski tidak berada di lokasi. Ini presisi, akuntabel, dan harus dijaga keberlanjutannya,” ujarnya.
PalmCo Business Cockpit memungkinkan pemantauan operasional perusahaan secara real-time, dari produktivitas tanaman hingga performa unit kerja. Sedangkan AgroView menggunakan citra satelit dan drone untuk memantau kesehatan tanaman di seluruh areal perkebunan.
Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN, Faturohman, menambahkan PalmCo kini menjadi tulang punggung PTPN Group dengan kontribusi 70 persen terhadap total pendapatan. “PalmCo mengelola 618 ribu hektare kebun inti, menjadikannya salah satu perusahaan sawit terbesar di dunia,” jelasnya.
Direktur Utama PTPN III (Persero) Denaldy Mulino Mauna menyebut dukungan DPR RI menjadi energi penting bagi PTPN Group dalam mencapai target ambisius, termasuk Return on Asset (ROA) sebesar 7,5% pada 2029.
“Hanya dengan sinergi kuat pemerintah, DPR, dan BUMN, kita bisa menjawab tantangan global industri sawit,” kata Denaldy.
Sementara itu, Direktur Utama PalmCo, Jatmiko Santosa, mengungkapkan strategi perusahaan menjaga produktivitas di tengah tekanan pasar dan geopolitik. Saat ini produktivitas CPO PalmCo mencapai 4,6 ton per hektare, melampaui rata-rata industri.
“Digitalisasi jadi kunci. AI, IoT, hingga dashboard data real-time kini kami terapkan untuk memastikan pengambilan keputusan lebih cepat dan akurat,” jelas Jatmiko.
Ia juga menyoroti percepatan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dengan target 60.000 hektare pada tahun ini, serta komitmen hilirisasi produk sawit untuk energi terbarukan.
“Transformasi Next Gen Operation dan hilirisasi biodiesel akan terus kami dorong agar industri sawit nasional tidak hanya kompetitif, tetapi juga berkelanjutan,” tutup Jatmiko.
Di akhir kunjungan, jajaran PalmCo menyerahkan plakat penghargaan kepada Ketua Tim Komisi VI DPR RI dan anggota sebagai simbol sinergi membangun industri sawit nasional yang berdaya saing global.(Rel/Zahendra)