INformasinasional.com, PEMALANG – Pelayanan pembuatan Kartu Pencari Kerja atau AK-1 di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Pemalang masih jauh dari kata optimal. Kurangnya sarana dan prasarana menjadi kendala serius yang menyebabkan proses pelayanan lambat dan tidak efektif, sehingga menimbulkan keluhan dari masyarakat.
Pantauan di lapangan pada Selasa (27/5) menunjukkan antrean panjang para pemohon kartu kerja yang mencapai ratusan orang. Banyak dari mereka mengeluhkan sistem pelayanan yang lambat, akses internet yang tidak stabil, dan keterbatasan nomor antrean harian.
Winarno, salah satu kepala bidang di Disnaker Pemalang, mengakui bahwa terbatasnya fasilitas menjadi hambatan dalam pelayanan. Menurutnya, jumlah pemohon saat ini sedang membludak, sementara perangkat yang dimiliki kantor belum memadai untuk mengimbangi lonjakan tersebut.
“Kalau jumlah pencaker (pencari kerja) normal, fasilitas kami sebenarnya cukup. Tapi karena sekarang sedang overload, terlihat tidak mencukupi. Internet lambat, komputer dan printer terbatas, jadi kami pun harus menggunakan sistem manual untuk pencatatan,” jelasnya.
[irp posts=”40708″ ]
Winarno menambahkan, saat ini jumlah pemohon kartu kerja mencapai 200 orang per hari, sementara unit komputer dan printer yang tersedia tidak mencukupi untuk menangani volume tersebut.
Tak sedikit masyarakat yang harus datang berkali-kali demi mendapatkan nomor antrean. Salah satunya adalah Reva Margita (18), warga Desa Surajaya, Kecamatan Pemalang, yang mengaku sudah tiga hari bolak-balik ke kantor Disnaker namun belum berhasil mendapatkan kartu kerja.
“Tiga hari ini saya datang terus, tapi selalu kehabisan nomor antrean. Katanya kalau sudah habis, disuruh pulang. Hari ini baru dapat giliran,” keluh Reva.
Keluhan serupa datang dari Zafani (17), warga Jebed Utara, Kecamatan Taman. Ia menilai pelayanan di kantor Disnaker kurang cepat dan belum efisien.
“Antrenya panjang banget, pelayanannya lambat. Harapannya bisa lebih cepat, lebih sigap, supaya kami tidak perlu menunggu seharian,” ujarnya.
Minimnya ruang tunggu yang layak juga memperburuk kenyamanan pemohon. Mereka harus rela berdiri atau duduk berdesakan sambil menunggu giliran. Situasi ini menunjukkan perlunya perbaikan menyeluruh dalam sistem pelayanan Disnaker Pemalang.
Dengan meningkatnya kebutuhan akan kartu pencari kerja di tengah tingginya angka pengangguran, peningkatan sarana seperti penambahan unit komputer, printer, serta penyediaan ruang tunggu yang nyaman dan akses internet yang memadai menjadi kebutuhan mendesak.
Tanpa perbaikan segera, dikhawatirkan kepercayaan publik terhadap layanan pemerintah daerah akan terus menurun.
Reporter: Ragil Surono