INformasinasional.com-Humbahas
Rangkaian terjadinya bencana alam longsor dibeberapa titik wilayah kabupaten Humbang Hasundutan(Humbahas).Pemerintah akan berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait penetapan status darurat bencana di wilayah Humbahas.
Sekretaris Daerah Kabupaten Humbahas,Christison Rudianto Marbun M.Pd mengatakan,bahwa pihak Pemkab Humbahas fokus melakukan tindakan dan penanganan bencana longsor di beberapa titik lokasi.
“Untuk penetapan status darurat bencana diwilayah Humbahas.langkah kesana,tentunya,itu berdasarkan laporan dan koordinasi dengan pihak BNPB,”sebutnya.
“Kita masih fokus untuk tindakan penanganan kemanusian.artinya para korban dan yang terkena dampak kita reaksi cepat memberikan bantuan evakuasi dengan menurunkan petugas dilengkapi dengan peralatan evakuasi,”ujarnya.
“sejak ada laporan,langsung kita sudah turunkan regu evakuasi,logistik,alat berat,kesehatan dan gabungan regu eksternal,serta keamanan dan gabungan regu lainya dengan peran tanggung jawab masing masing,’ungkapnya.
Sembari menunggu penetapan status darurat itu,Christison menyebut, langkah ke depan manajemen darurat yang dimaksud untuk pencegahan,mitigasi,kesiapsiagaan,respons dan pemulihan.
“Kita fokus ke titik lokasi yang terkena bencana.sembari kita himbau,agar masyarakat tetap waspada.artinya,kita harapkan ke masyarakat agar waspada,”ujarnya,Kamis (27/11/2025) melalui ponsel selulernya.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah turut serta dilokasi kejadian.yang dalam upaya memberikan pertolongan dan dalam bentuk peran apapun itu,”pungkasnya.
Sementara itu,kondisi terkini,hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Humbang Hasundutan sejak Selasa (25/11/25) hingga Kamis (27/11/25) memicu bencana alam berupa tanah longsor dan banjir di sejumlah titik. Desa Sihombu, Kecamatan Tarabintang, menjadi salah satu wilayah yang mengalami dampak paling parah.
Berdasarkan data dilapangan,Kapolsek Parlilitan AKP S. Simbolon melaporkan sedikitnya sembilan rumah warga hanyut terbawa arus, masing-masing milik Lusiana Mangulae (33), Moan Hasugian (30), Rahman Zega (33), Fransiskus Mangulae (44), Rusma Tinambunan (62), Wasman Tinambunan (56), Delita Tinambunan (51), Johannes Marbun (48), dan Nurbaya Marbun (56).
Selain itu, tiga rumah mengalami kerusakan ringan, milik Sahat M. Nahampun (56), Lisbet A. Lumban Gaol (43), dan Pinondang Hutagalung (50), serta lima rumah mengalami rusak berat, yakni milik Maruli Nainggolan (64), Nurmince Manullang (66), Parna Simbolon (56), Samsul Nahampun (55), dan Ristom Nahampun (57).
Banjir yang terjadi sejak Selasa (25/11) juga merendam sekitar 50 rumah warga, memaksa banyak keluarga mengungsi demi keselamatan.
Kapolres Humbahas AKBP Arthur Sameaputty, S.I.K., melalui Kapolsek Parlilitan AKP S. Simbolon menegaskan bahwa seluruh warga terdampak telah berhasil dievakuasi dengan aman.
“Sampai saat ini, Rabu 26/11 pukul 23.00 WIB warga Desa Sihombu yang terdampak bencana alam sudah berhasil kami evakuasi ke Aula HKBP Sihombu sekitar 70 kepala keluarga. Untuk kerugian material masih dalam pendataan dan belum dapat diperkirakan secara pasti,” ujar AKP Simbolon.
Ia menyampaikan bahwa bantuan logistik sangat dibutuhkan, terutama sembako untuk dapur umum dan obat-obatan bagi para pengungsi.
Di sisi lain, kondisi infrastruktur di Kecamatan Tarabintang masih belum pulih. Listrik padam total dan akses komunikasi terputus, sehingga menyulitkan proses penanganan di lapangan.
AKP Simbolon menambahkan bahwa pihaknya bersama pemerintah daerah, TNI, dan perangkat desa tetap bersiaga penuh membantu warga.
“Kami berharap cuaca segera membaik dan situasi lekas pulih, sehingga warga dapat kembali ke rumah masing-masing dengan aman. Kami juga mengimbau masyarakat tetap waspada mengingat potensi bencana susulan masih mungkin terjadi,” tutup Kapolsek.(karmawan).






Discussion about this post