INformasinasional.com-LANGKAT. Dugaan pembunuhan Satria Aritonang (35), warga Afdeling V Kwala Sawit, Desa Sei Serdang, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, terus menjadi perhatian publik. Kasus ini melibatkan penyelidikan intensif dari Sat Reskrim Polres Langkat dan Kanit Reskrim Polsek Padang Tualang yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Rabu (22/1/2025).
Jenazah Satria ditemukan di tepian Sungai Batang Serangan, Dusun Titi Blanga, Desa Sei Bamban, pada Oktober 2023. Kematian korban yang diduga akibat tenggelam berdasarkan hasil forensik Rumah Sakit Bhayangkara Medan ditolak mentah-mentah oleh keluarga. Mereka menilai fakta di TKP tidak mendukung kesimpulan tersebut.
Fakta yang Dipersoalkan Keluarga
Dapot Simanjuntak, kakek korban, mengungkapkan kejanggalan kondisi jenazah. “Darah di tubuh korban sudah mengering, dan tubuhnya tidak menunjukkan ciri-ciri tewas tenggelam. Jenazah juga ditemukan di atas bebatuan, bukan di air,” ujarnya.
Sementara itu, Nurhayati Br Nababan, ibu korban, menambahkan bahwa terakhir kali Satria terlihat oleh temannya, Davod Nababan, dia sedang dikejar oleh oknum BKO Brimob dan TNI karena diduga mencuri kelapa sawit. Temannya mendengar motor Satria terjatuh sebelum ia kehilangan jejak.
[irp posts=”36431″ ]
Kronologi Olah TKP
Penyidik memulai olah TKP di lokasi tempat Satria diduga terjatuh saat dikejar. Agus Pinem, seorang petugas keamanan perkebunan, mengungkapkan bahwa ia bersama tim keamanan mencari Satria hingga ke tepian Sungai Batang Serangan. Namun, mereka tidak menemukannya.
Lokasi penemuan jenazah Satria jauh dari titik pertama ia hilang. Nurhayati menyebutkan ketidakyakinannya bahwa Satria tewas tenggelam dan hanyut ke lokasi tersebut. “Sungai ini terdapat pengerukan galian C. Tidak mungkin anak saya bisa hanyut sampai sejauh itu,” tegasnya.
Kesaksian yang Masih Kurang
Keluarga mempertanyakan mengapa saksi kunci, seperti Davod Nababan, tidak dihadirkan saat olah TKP. Selain itu, mereka menyebut adanya informasi dari warga yang melihat Satria dibawa oleh tiga orang menggunakan sepeda motor ke lokasi bebatuan sungai.
Iptu Hermawan, Kanit Reskrim Polsek Padang Tualang, menegaskan bahwa pihaknya terbuka terhadap saksi baru. “Jika keluarga memiliki saksi yang relevan, silakan hadirkan ke penyidik. Kesaksian ini akan sangat membantu pengungkapan kasus,” katanya.
Keluarga Menuntut Keadilan
Ayah korban, Minton Aritonang, mendesak agar kasus ini diusut tuntas. “Kami hanya ingin keadilan. Ada saksi yang takut berbicara karena melibatkan pihak tertentu. Tapi kami tidak akan menyerah,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Kesimpulan
Penyelidikan kasus ini masih berlangsung dengan berbagai kejanggalan yang menjadi sorotan. Pihak kepolisian berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini, sementara keluarga korban berharap kebenaran segera terungkap.
Reporter: Rudy H