INformasinasional.com, SABANG – Dunia dakwah kini tak lagi terbatas pada mimbar masjid dan majelis taklim, tetapi juga merambah ruang-ruang digital. Menyadari pentingnya peran teknologi, Kantor Kementerian Agama Kota Sabang melalui Seksi Bimbingan Masyarakat Islam menggelar Pelatihan Pembuatan Konten Kreatif Penyuluhan Agama di Aula Museum BPKS Sabang, Selasa (26/8/2025).
Kegiatan yang diikuti 35 peserta ini menghadirkan penyuluh agama Islam dan sejumlah dai muda Sabang, termasuk Tgk. Muchtar Andhika, Imam Besar Masjid Al-Falah Gampong Ujong Kareung sekaligus salah satu da’i muda berpengaruh di Kota Sabang.
Kepala Kankemenag Kota Sabang, H. Samsul Bahri, S.Ag., saat membuka acara menegaskan bahwa penyuluh agama wajib beradaptasi dengan perkembangan teknologi, termasuk pemanfaatan Artificial Intelligence (AI).
“Konten dakwah harus hadir dengan visual menarik, sarat pesan positif, dan menjauhkan diri dari hal-hal negatif. Jika targetnya remaja, maka harus disesuaikan dengan gaya mereka, namun tetap membawa pesan kebaikan,” tegasnya.
Ia menambahkan, teknologi hanyalah sarana, sementara inti dakwah tetap pada pesan keagamaan yang mencerahkan dan membimbing masyarakat.
Menguatkan pesan tersebut, Khairul Umami, S.Sos.I., Editor Website Kanwil Kemenag Aceh yang menjadi pemateri utama, mengingatkan bahwa seorang penyuluh agama bukan sekadar penyampai pesan, tetapi juga teladan digital.
“Pesan agama harus dikemas menarik, mudah dipahami, namun tetap berpijak pada Al-Qur’an dan Sunnah. Konten bisa berupa visual, audio, atau cerita inspiratif singkat. AI boleh dimanfaatkan, tapi kendali tetap di tangan kita. Jangan biarkan teknologi yang mengendalikan manusia,” paparnya.
Khairul juga memaparkan tahapan teknis dalam pembuatan konten digital: mulai dari penentuan tema, penyusunan naskah, desain produksi, uji coba, revisi, hingga publikasi.
Kasi Bimas Islam Kankemenag Sabang, H. Murdani, S.Ag., M.A., dalam laporannya menuturkan bahwa tema kegiatan kali ini adalah “Meningkatkan Kemampuan Penyuluh Agama Islam dalam Membuat Konten Digital yang Menarik dan Efektif”.
Menurutnya, dengan adanya pelatihan ini, para penyuluh agama diharapkan tidak hanya berdakwah secara konvensional, tetapi juga mampu menghadirkan konten digital kreatif yang bisa menjangkau audiens lebih luas.
“Penyuluh harus bisa mengemas pesan agama dengan cara yang inspiratif dan sesuai kebutuhan zaman. Dengan begitu, dakwah bukan hanya sekadar seremonial, tetapi mampu hadir di tengah masyarakat digital hari ini,” harapnya. Kok
Sementara itu, Tgk. Muchtar Andhika yang turut hadir menyampaikan bahwa pelatihan semacam ini sangat penting bagi dai dan penyuluh muda.
“Anak-anak muda sekarang lebih banyak belajar agama lewat media sosial. Kalau kita tidak masuk ke ruang itu, pesan kebaikan bisa kalah oleh konten-konten negatif. Karena itu, penyuluh agama harus siap jadi kreator digital,” ungkapnya.(Misno)