INFORMASINASIONAL.com, Langkat – Malam-malam gelap dipelosok Langkat perlahan sirna. Satu per satu rumah warga prasejahtera kini disinari terang listrik, berkat tangan dingin PT PLN (Persero) melalui program Light Up The Dream (LUTD). Ditengah peringatan Hari Listrik Nasional ke-80, cahaya itu bukan sekadar kilau lampu, tapi simbol harapan baru.
Bupati Langkat H Syah Afandin SH, melalui Kepala Dinas Kominfo Wahyudiharto SSTP MSi, menyampaikan apresiasi mendalam terhadap langkah PLN yang menyalakan mimpi masyarakat kurang mampu.
“Listrik bukan hanya soal penerangan, tapi pintu menuju kesejahteraan. Cahaya membuka peluang ekonomi dan meningkatkan mutu hidup,” ujar Bupati dalam video konferensi bersama jajaran PLN, Selasa (21/10/2025), di Lingkungan III, Kelurahan Dendang, Kecamatan Stabat.
Acara tersebut dihadiri pula oleh Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan UID Sumatera Utara Doni Ardiansyah, Manager PLN UP3 Binjai Muhammad Isra, serta sejumlah pejabat Pemkab Langkat dan unsur Forkopimda.
General Manager PLN UID Sumut Ahmad Syauki memaparkan, Light Up The Dream merupakan program sosial PLN yang menyalurkan sambungan listrik gratis bagi 8.000 keluarga prasejahtera di 38 provinsi. Khusus di Sumatera Utara, ada 164 keluarga penerima, dan 51 diantaranya berasal dari Kabupaten Langkat.
Tak hanya listrik, PLN juga membagikan paket sembako kepada 15 keluarga miskin di wilayah Dendang, sebagai bentuk nyata kepedulian yang bukan sekadar slogan korporasi. Semua dana dihimpun dari donasi sukarela pegawai PLN, bukti empati dari dalam tubuh perusahaan negara itu sendiri.
Salah satu penerima, Hayat, warga Dendang, tak kuasa menyembunyikan harunya.
“Sekarang rumah kami terang, anak-anak bisa belajar malam hari tanpa lampu minyak. Terima kasih PLN, terima kasih Bupati,” ucapnya dengan mata berkaca.
Syah Afandin menegaskan, sinergi antara Pemkab Langkat dan PLN harus terus diperkuat. “Jangan ada lagi rumah di Langkat yang gelap karena belum tersambung listrik,” katanya tegas.
Semangat Hari Listrik Nasional ke-80 menjadi momentum bagi pemerintah daerah dan PLN untuk menyalakan energi keadilan di tiap sudut Langkat dari dusun terpencil hingga jantung kota.
Cahaya yang kini menembus dinding rumah sederhana itu bukan hanya listrik. Ia adalah simbol perubahan: bahwa kepedulian, ketika menyala, mampu menerangi mimpi seluruh warga Langkat.(Misno)
Discussion about this post