INformasinasional.com, PEMALANG – Pembangunan proyek Citywalk di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, Pemalang Kota, yang dimulai sejak Senin (3/8) mulai memunculkan dampak sosial-ekonomi yang dirasakan langsung masyarakat. Puluhan juru parkir (jukir) di kawasan tersebut mengaku pendapatan mereka turun drastis akibat diberlakukannya sistem satu arah (one way) selama pengerjaan proyek.
Jalur yang sebelumnya dilalui ribuan kendaraan dari dua arah kini hanya dibuka satu arah. Kondisi ini membuat kendaraan pribadi, sepeda motor, angkutan umum hingga layanan transportasi daring seperti Grab tidak bisa lagi berhenti untuk memarkirkan kendaraannya di sisi selatan jalan. Akibatnya, aktivitas belanja di pertokoan serta rumah makan sekitar ikut merosot.
Tak hanya jukir, sejumlah pemilik toko juga mengeluhkan dagangan yang mendadak sepi pembeli karena trotoar dibongkar dan akses lalu lintas dialihkan.
Rony (50), jukir senior yang sudah puluhan tahun menjaga parkir di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Pemalang, mengaku pendapatannya anjlok sejak proyek dimulai.
“Sejak kemarin diberlakukan satu arah, parkiran langsung sepi. Pendapatan turun jauh. Kalau bisa, jalan ini tetap dibuka dua arah seperti biasa. Kami jadi kehilangan mata pencaharian,” keluhnya, Rabu (6/8).
Keluhan serupa disampaikan Kodir (40), jukir lain yang beroperasi tak jauh dari lokasi yang sama.
“Dari pagi sampai siang, sejak kemarin parkiran kosong. Sepi sekali,” ujarnya singkat.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Unit Terminal dan Perparkiran (UTPP) Dinas Perhubungan Pemalang, Syamsyul Rizal, menegaskan pihaknya sudah mengambil langkah cepat dengan berkoordinasi bersama kontraktor proyek.
“Kita sudah usulkan agar para jukir yang terdampak bisa diberdayakan sementara untuk bekerja di proyek Citywalk. Alhamdulillah, usulan kita langsung direspons positif oleh pihak kontraktor,” ungkap Rizal di kantornya.
Selain itu, pihak UTPP juga telah melaporkan kondisi ini kepada Komisi C DPRD Pemalang. Rizal menilai, penurunan pendapatan jukir juga berpotensi memengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor parkir.
“Dampak ini jelas berpengaruh terhadap PAD Pemalang. Karena itu, kita cari solusi agar jukir tetap bisa mendapatkan penghasilan selama proyek berlangsung,” jelasnya.
Meski pemerintah sudah menyiapkan langkah mitigasi, jukir dan pedagang berharap proyek Citywalk dapat dipercepat pengerjaannya. Mereka menilai, revitalisasi kawasan memang penting, tetapi pemerintah perlu memastikan keberlangsungan ekonomi warga yang terdampak langsung.
“Kalau memang harus dibangun, ya cepat selesai saja, supaya usaha kami kembali normal,” pungkas Rony.
Proyek Citywalk Pemalang ini sendiri digadang-gadang akan mempercantik wajah kota sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Namun, di tengah proses pembangunan, keberpihakan pada warga kecil yang menggantungkan hidup dari aktivitas di sekitar lokasi proyek menjadi sorotan utama.
Reporter: Ragil Surono