INformasinasional.com-MEDAN. Puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Medan menggelar unjuk rasa di depan Kantor DPRD Medan, Kamis (24/4), menuntut penutupan dua tempat hiburan malam, yakni Capital Building dan Crypton. Aksi ini digelar sebagai bentuk protes atas dugaan berbagai pelanggaran yang terjadi di kedua tempat tersebut.
Dalam orasinya, koordinator aksi, Saparutdin, menuding Crypton dan Capital Building sebagai tempat hiburan yang bermasalah dan merugikan banyak pihak, baik dari sisi moral maupun keuangan negara. Ia meminta DPRD Medan tidak tinggal diam dan segera mengambil tindakan tegas.
“DPRD Medan jangan tutup mata. Periksa Crypton dan Capital Building, cek juga berapa besar pajak yang mereka bayarkan ke pemerintah. Kami menduga pajak yang disetorkan sangat rendah, padahal jam operasional mereka sangat padat,” tegas Saparutdin.
[irp posts=”39558″ ]
Mahasiswa menilai ada sejumlah pelanggaran yang membuat kedua tempat hiburan malam tersebut layak ditutup. Di antaranya, jam operasional yang diduga melanggar ketentuan, masuknya anak di bawah umur, hingga dugaan kuat adanya peredaran narkoba di dalam lokasi.
“Banyak tempat hiburan malam di Medan sudah mulai tertib membayar pajak demi mendukung pembangunan kota. Tapi kenapa Crypton dan Capital seolah kebal hukum? Siapa pemiliknya? Kenapa dibiarkan melanggar aturan dan merusak moral generasi muda?” tambahnya.
Selain mendesak penutupan dua tempat hiburan malam tersebut, massa aksi juga meminta Badan Kehormatan Dewan (BKD) DPRD Medan untuk menyelidiki dugaan keterlibatan anggota dewan, Salomo Pardede, dalam praktik pemerasan terhadap pengusaha hiburan yang belakangan mencuat ke publik.(Bobby)