INformasinasional.com, Kota Solok – Kekosongan kepemimpinan yang menghantui Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Solok selama setengah tahun akhirnya pecah. Dalam Sidang Pleno Terbuka yang digelar Sabtu (22/11/2025) di Joyo Resto, nama Raunis Roni alias Roni Natase melesat dan disahkan sebagai Pelaksana Tugas Ketua PWI Kota Solok, tanpa perlawanan, tanpa voting, secara aklamasi penuh musyawarah-mufakat.
Sidang yang dipimpin langsung oleh Roni Natase itu berlangsung hangat namun sarat tensi. Hadir petinggi PWI Sumatra Barat: Ketua PWI Sumbar Widya Nafhis, Sekretaris Firdaus Abi, Wakil Ketua Organisasi Sawir Pribadi, hingga jajaran kehormatan lainnya. Para pengurus dan anggota PWI Kota Solok pun ikut mengawal jalannya keputusan yang disebut-sebut sebagai langkah penyelamatan organisasi.
Kursi Ketua PWI Kota Solok terpaksa lowong setelah Zulfahmi Nazar mengundurkan diri terkait masalah kesehatan. Situasi ini sempat menyeret organisasi ke senyap kepemimpinan hingga enam bulan lamanya.
“Menurut PD/ART PWI, kekosongan jabatan mustahil dibiarkan membusuk terlalu lama. Maka Plt wajib ditetapkan,” tegas Widya Nafhis, menyindir halus kelambanan proses pergantian ketua.
Widya menegaskan, tugas Plt bukan sekadar menghangatkan kursi. Roni diharapkan menjadi lokomotif percepatan organisasi—menyolidkan internal serta mengeksekusi pemilihan ketua definitif sesuai tenggat yang tak bisa ditawar.
“Kami berharap ia mampu menggerakkan mesin organisasi, bekerja maksimal tanpa drama. Ketua definitif harus lahir tepat waktu,” katanya menutup ultimatum.
Disisi lain, Raunis Roni menyambut amanah tersebut dengan nada optimistis. Di hadapan para senior dan rekannya sesama pena, ia berjanji tidak akan mengecewakan.
“Tugas ini berat. Tapi dengan kebersamaan, kita mampu. Saya siap menjalankan amanah hingga detik terakhir masa jabatan,” kata Roni yang akrab disapa Kak Roni itu, mantap dan percaya diri.
Kini, bola panas ada ditangan Roni Natase. Publik PWI Solok menunggu: akankah Roni menjadi pemadam krisis atau justru terhambat oleh beban warisan kekosongan panjang?
Reporter: Yudistira





Discussion about this post