INformasinasional.com-BITUNG.Kericuhan terjadi di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Sabtu (25/11) hari ini. Dua gabungan ormas bentrok dan terlibat saling serang di salah satu ruas jalan di kota pelabuhan tersebut.

Vidio bentrok dua kubu ormas dengan membawa bendera dan senjata tajam, parang dan tombak banyak beredar di grup-grup WhatsApp, dan ramai dibagikan di media sosial. Di video yang beredar, tampak sejumlah anggota ormas yang menggunakan seragam tertentu saling serang.
Ditonton, tampak dalam video yang diunggah grup WhatsApp dan media sosial lainnya, sejumlah pria yang terlibat bentrok berlari membawa bendera negara tertentu.
“Ya Allah e, kacau Bitung,” ujar suara seorang perempuan dalam video tersebut dengan nada sangat sedih.
Dividio lain juga tampak dari satu kubu ormas sambil bergerak mengacungkan parang dan meneriakkan takbir.
Belum ada penjelasan tentang kericuhan tersebut terjadi. Namun, terlihat
Kapolres Bitung, AKBP Tommy Bambang Souissa, yang dihubungi untuk dikonfirmasi terkait kejadian itu belum merespons pesan WA yang dikirimkan.
Sementara, Kapolda Sulut, Irjen Pol Setyo Budiyanto, menyebutkan, jika dia masih fokus memantau situasi yang terjadi di Kota Bitung itu.
“Sebentar ya, masih sibuk pantau situasi,” pesan singkat Kapolda Sulut.
Sementara, Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri menginformasikan situasi terkini di kota tersebut. Dia menyatakan bahwa pusat Kota Bitung saat ini dalam keadaan kondusif dan aman terkendali.
“Selamat malam menyikapi perkembangan terkini di kota Bitung saat ini Sabtu 25 November 2023 pukul 19.50 Wita, Pusat Kota Bitung dalam Keadaan Kondusif dan Aman terkendali. Untuk itu atas nama Pemerintah kami menghimbau kepada seluruh masyarakat kota Bitung untuk bersama-sama menjaga situasi dan kondisi tetap kondusif,” kata Maurits Mantiri pada Sabtu, 25 November 2023, seperti dikutip dari Manado Post
Maurits Mantiri juga menambahkan bahwa pemerintah bersama dengan semua pihak terkait, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, dan unsur TNI/Polri, sedang berupaya menyelesaikan perbedaan pendapat yang terjadi.
Dalam imbauannya, Mantiri mengajak masyarakat untuk tidak menyebarkan foto dan video yang dapat memprovokasi pihak lain serta bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban.
Dia juga mengajak masyarakat untuk saling menjaga lingkungan, berdialog, dan tidak terprovokasi oleh oknum yang ingin menciptakan perpecahan di Kota Bitung.
Mantiri juga memberikan arahan kepada masyarakat untuk segera melaporkan hal-hal yang mencurigakan kepada aparat terdekat atau melalui layanan Call Center 112.
Maurits menyimpulkan pesan tersebut dengan doa dan ucapan berkat untuk Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta menegaskan pesan kesatuan dan perdamaian dalam berbagai bahasa agama.(sumber: Manado Pos/TajukFlores.com)