INformasinasional.com – SABANG. Dua Jenis tanaman buah, yakni salak Sabang dan alpukat Sabang, yang ditanam dan dibudidayakan kalangan petani di Kota Sabang, Provinsi Aceh, kini sudah menjadi komoditas unggulan Kota Sabang, dan telah masuk dalam daftar varietas tanaman dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
[irp posts=”7632″ ]
Hal itu dibenarkan Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian dan Pangan, Kota Sabang, Yuliani SP melalui Kepala Seksinya Widya SP MSi.
“Komoditas unggulan pertanian itu awalnya tim Distan identifikasi, inventarisir, dianalisa laboratorium, dikembangkan dan dibina sesuai dengan potensi, iklim, cuaca dan unsur hara tanah yang spesifik di Sabang, sehingga lahirlah 5 komoditas unggulan pertanian. Yaitu, salak Sabang, alpukat Sabang, pisang ayam, kacang tanah, dan cengkeh,” kata Widya SP MSi, Rabu (17/5/2023).
Dikatakannya lagi Dari 5 komoditas unggulan, 2 komoditas sudah dilakukan pendaftaran varietas tanaman pada Kementerian Pertanian RI melalui Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, yaitu salak (salacca zalacca) Sabang terdaftar di tahun 2022. Dan alpukat (persea americana) Assyifa Sabang terdaftar tahun 2023 ini.
[irp posts=”7649″ ]
“Berbagai proses/tahapan yang panjang dan sistematis dipenuhi oleh tim Distan Sabang, semua ini dibimbing oleh UPTD BPSBTPHP (Badan Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan) di Banda Aceh. Dengan gigihnya tim sehingga lahirlah 2 tanda daftar varietas tanaman itu. Kemudian ada satu langkah lagi untuk mensertifikasi benih tanaman berlabel, yaitu Tahapan Pelepasan Varietas Tanaman. Tahapan ini juga sistematis dan membutuhkan tahapan/proses, proposal serta uji buah dan uji DNA tanaman di laboratorium tanaman. Apabila tahapan ini berhasil, lahir sertifikasi benih berlabel nama buah salak dan alpukat khas Sabang yang bisa menjadi nilai jual dan peluang di pasar diluar,” katanya.
[irp posts=”7646″ ]
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpangan) Kota Sabang Fakri SE MAP mengatakan, bahwa Distan mempunyai tugas pokok dan fungsi melakukan pembinaan, motivasi, pelatihan, fasilitasi sarana, prasarana, pemberian bibit-bibit pertanian, perkebunan dan peternakan serta pembinaan para penyuluh pertanian dan perkebunan.
[irp posts=”7609″ ]
“Itu telah dididik dan dilatih keilmuannya dari Pemerintah Provinsi dan Pusat untuk mengimplementasikan kepada petani. Cara dan pola menanam yang jitu. Apa saja permasalahan pertanian, perkebunan dan peternakan serta solusinya. Salah satunya misi kami Distan Sabang adalah menghadirkan beberapa komoditas unggulan yang bisa menjadi icon dan oleh-oleh dari Sabang,” kata Fakri.
Menurut Fakri, pembinaan dari tim Distan Sabang bersama para penyuluh yang berkesinambungan kepada petani dapat melahirkan ide-ide maupun gagasan penciptaan komoditas unggulan pertanian.
[irp posts=”7641″ ]
“Pepatah mengatakan ‘apa yang ditanam itulah yang dituai’. Masyarakat tani Sabang selalu mempunyai jiwa dan semangat pertanian untuk memanfaatkan lahan menanam palawija/holtikultura, perkebunan dan peternakan. Mereka selanjutnya dapat memenuhi kehidupanan sehari-hari. Pola tanam, pola beternak dan cara tanam dan cara beternak mereka ada yang mandiri dan juga dibimbing oleh para penyuluh dari Dinas Pertanian Kota Sabang,” katanya lagi.
Koresponden : Akhmad
Editor : Misno