INformasinasional.com, PEMALANG – Pemerintah Kabupaten Pemalang melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) resmi meluncurkan aplikasi layanan pengaduan berbasis teknologi informasi (IT) bernama “Sapa Lalisa”. Aplikasi ini menjadi terobosan baru untuk memudahkan masyarakat melaporkan gangguan ketentraman dan ketertiban umum (trantibum) secara digital, baik melalui website resmi Satpol PP, platform WhatsApp di nomor 0822-2066-3661, maupun dengan scan barcode di media center Pos Pelayanan Satpol PP.
Peresmian aplikasi yang dilakukan langsung oleh Bupati Pemalang, Anom Wiidiyantoro, di halaman Pendopo Kabupaten pada Senin (14/7), menjadi bagian dari komitmen Pemkab Pemalang dalam mewujudkan visi-misi “Pemalang Bercahaya” dan Rhapsodi Digitalisasi, di mana pelayanan publik diarahkan ke sistem yang lebih modern, cepat, dan terintegrasi.
Kepala Bidang Trantibumas Satpol PP Pemalang, Agus Sarwono, selaku Project Leader menjelaskan, “Sapa Lalisa” hadir sebagai solusi untuk mempercepat respon Satpol PP terhadap laporan masyarakat.
“Urusan trantibum linmas merupakan pelayanan dasar dalam otonomi daerah. Dengan hadirnya aplikasi ini, kami berharap masyarakat semakin mudah menyampaikan laporan atau pengaduan, yang selanjutnya bisa cepat direspons tanpa membeda-bedakan jenis aduan,” kata Agus.
Ia menegaskan, di era serba digital seperti sekarang ini, sudah saatnya layanan publik bertransformasi memanfaatkan IT agar sejalan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.
“Program ‘Sapa Lalisa’ memungkinkan masyarakat melaporkan gangguan ketertiban lewat berbagai kanal digital. Mudah, murah, dan cepat,” tambahnya.
Agus, yang akrab disapa Gus Ar, juga menyoroti pentingnya koordinasi lintas sektor dalam menjaga ketertiban umum. Menurutnya, tanggung jawab menjaga trantibum linmas tidak hanya berada di pundak Satpol PP, tetapi juga melibatkan seksi trantib di kelurahan, trantib kecamatan, hingga unsur TNI/Polri.
“Launching aplikasi ini mendorong sinergi lintas sektor. Kasi Trantib di kelurahan sebagai pihak yang paling dekat dengan masyarakat kini lebih mudah melaporkan kejadian atau potensi gangguan di wilayahnya secara online,” jelas Gus Ar.
Selain itu, aplikasi ini memungkinkan para Kasi Trantib untuk memetakan daerah rawan gangguan trantibum, melaporkan potensi sumber daya yang ada di wilayahnya, hingga membantu Satpol PP menyusun strategi patroli maupun penindakan cepat bila terjadi gangguan serius.
“Aplikasi ini bukan hanya alat pelaporan, tapi juga peta digital yang membantu kami membaca potensi masalah dan mengantisipasi sebelum menjadi gangguan besar,” tegasnya.
Peluncuran Sapa Lalisa menjadi salah satu langkah nyata Pemkab Pemalang dalam memberikan layanan prima kepada masyarakat. Sistem pengaduan digital ini diharapkan menjadi jembatan yang efektif antara masyarakat dan pemerintah, sekaligus memperkuat peran Satpol PP sebagai koordinator trantibum linmas di tingkat kota.
Dengan aplikasi ini, Satpol PP memastikan setiap aduan masyarakat akan mendapatkan tindak lanjut secara cepat, akurat, dan transparan.
“Harapan kami, masyarakat lebih proaktif memanfaatkan layanan digital ini. Kami siap memberikan respon cepat karena setiap laporan akan langsung masuk ke sistem kami,” pungkas Agus Sarwono.
Peluncuran aplikasi Sapa Lalisa juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak karena dinilai sebagai wujud nyata komitmen Pemkab Pemalang dalam menghadirkan pelayanan publik berbasis digital yang lebih efektif, efisien, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Reporter: Ragil Surono
