INformasinasional.com – Nias Selatan – Asap tragedi kebakaran yang melahap rumah Kepala Desa Balohao, Faele Buulolo, di Dusun II, Kecamatan Aramo, Kabupaten Nias Selatan, masih menyisakan duka mendalam. Namun ditengah kepedihan itu, keluarga besar UPTD SD Negeri 078573 Balohao hadir memberikan dukungan moral sekaligus bantuan nyata, membuktikan bahwa solidaritas tak pernah padam di tanah Nias.
Kepala Sekolah Faesembowo Buulolo, S.Pd.Gr bersama jajaran tenaga pendidik—Moinoto Laia, S.Pd.K, Sadira Buulolo, Eliyaman Buulolo, SE, hingga Sardin Buulolo—mendatangi kediaman korban, Rabu (1/10/2025). Mereka hadir tidak sekadar menyampaikan rasa prihatin, tetapi juga menyerahkan bantuan untuk meringankan beban keluarga sang kades yang kini harus menata ulang hidup dari puing-puing kebakaran.
“Kami keluarga besar SD Negeri 078573 turut berduka dan prihatin. Jangan dilihat besar kecilnya bantuan, tetapi makna kehadiran kami sebagai rekan kerja istri dari Bapak Faele di tengah musibah ini,” ujar Faesembowo dengan mata berkaca-kaca.
Kebakaran terjadi pada Rabu, 16 September 2025, saat Faele dan istrinya sedang berada di Telukdalam mengurus dokumen penting P3K. Rumah mereka hangus dilalap api tanpa seorang pun yang mengetahui pasti penyebabnya. Hingga kini, polisi dari Polres Nias Selatan masih menyelidiki insiden itu, namun api yang menghanguskan rumah kades tersebut masih menjadi teka-teki.
Tak tinggal diam, Faele telah melayangkan laporan resmi ke berbagai instansi, mulai dari Dinas Tarukim, Dinas Sosial, Satpol PP, hingga Bupati Nias Selatan. Surat bernomor 140/103-106/15.12/2025 itu berisi permohonan tindak lanjut atas musibah yang dialaminya.
Tali Asih di Tengah Duka
Meski didera luka dan kehilangan, Faele dan istrinya mengaku terharu atas uluran tangan dari rekan-rekan sesama tenaga pengajar.
“Kami sekeluarga berterima kasih atas kepedulian yang ditunjukkan. Kehadiran mereka memberi kekuatan bagi kami untuk bangkit,” ungkap Faele dengan suara bergetar.
Kunjungan penuh empati dari SD Negeri 078573 Balohao menjadi bukti bahwa musibah memang bisa membakar rumah, tetapi tidak akan pernah mampu membakar semangat persaudaraan dan kebersamaan.
Laporan: Mareti Tafonao
Discussion about this post