INformasinasional.com, Bulukumba – Sekretaris Menteri Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Republik Indonesia, Arif Rahman Hakim, mengapresiasi produk-produk lokal Bulukumba dalam kunjungannya ke Festival Pinisi 2025, yang digelar pada 23–25 Oktober 2025.
Kunjungan tersebut menjadi momen strategis untuk memperkenalkan potensi UMKM Bulukumba kepada pemerintah pusat dan wisatawan yang hadir diajang tahunan kebanggaan masyarakat “Bumi Panrita Lopi” itu.
Dalam rangkaian kegiatan, Arif Rahman meninjau sentra pembuatan perahu Pinisi di Bontobahari, menikmati keindahan Pantai Tanjung Bira, serta mencicipi berbagai produk kuliner khas Bulukumba seperti jagung marning, barongko, hingga keripik pisang.
Ia tampak antusias berdialog langsung dengan para pelaku UMKM, menilai kualitas produk serta memberikan masukan terkait inovasi dan pemasaran.
“Produk-produk UMKM seperti ini sangat potensial. Pemerintah daerah melalui Dinas Koperasi dan UKM perlu terus mendukung pengembangan produk, menjaga konsistensi rasa, serta meningkatkan kualitas kemasan agar lebih menarik di pasaran,” ujar Arif Rahman Hakim.
Kunjungan tersebut turut didampingi Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Tenaga Kerja Kabupaten Bulukumba, Andi Esfar Tenrisukki. Ia menyampaikan rasa syukur atas perhatian pemerintah pusat terhadap pengembangan UMKM didaerahnya.
“Kami berterima kasih atas kehadiran Bapak Sekretaris Menteri yang telah mencicipi dan menilai langsung produk lokal Bulukumba. Ini menjadi motivasi besar bagi pelaku UMKM kami untuk terus berinovasi,” ungkap Andi Esfar.
Sementara itu, Kepala Bidang UKM, Andi Majnah, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat daya saing produk lokal agar mampu menembus pasar nasional.
“Melalui Festival Pinisi 2025, kami berharap para pelaku UMKM terus meningkatkan kualitas produk, berinovasi, dan memperluas jaringan pemasaran. Langkah ini penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Bulukumba,” ujarnya.
Kehadiran Sekretaris Menteri UMKM difestival Pinisi 2025 bukan hanya sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya, tetapi juga sebagai dorongan nyata bagi pelaku usaha lokal agar semakin berkreasi dan berdaya saing tinggi.
Reporter: Sapriaris






Discussion about this post