INformasinasional.com-MEDAN. Kontroversi mencuat menjelang pemilihan Ketua KONI Medan yang akan digelar melalui Musyawarah Olahraga Kota (Musyorkot) pada 20 Desember 2024. Sekretaris Umum (Sekum) KONI Medan, Suryadi, diduga melakukan manuver untuk mendukung salah satu calon, Aswindy Fachrizal. Dugaan ini mencuat setelah beredarnya pesan WhatsApp dari Suryadi ke beberapa cabang olahraga (Cabor) pemilik hak suara.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pada 5 November 2024, Suryadi mengirimkan pesan kepada pengurus salah satu Cabor. Dalam pesan itu, ia mengarahkan agar mendukung Aswindy Fachrizal, yang juga menjabat sebagai Sekum Pengkot PBSI Medan. “Arahan kita dukung Sdr. Aswindy Fachrizal, SE Sekum Pengkot PBSI Medan,” bunyi salah satu potongan pesan tersebut.
Pesan itu juga menyebutkan bahwa sejumlah Cabor telah memberikan dukungan tertulis, sementara pihak lain diminta untuk mendiskusikan langkah tersebut dengan pengurus internal sebelum memberikan keputusan.
Ketua Harian Kodrat Medan, Firman, membenarkan keberadaan pesan tersebut. “Memang ada pesan WA dari Sekum KONI Medan yang mendukung salah satu calon. Seharusnya, sebagai pengurus KONI, Suryadi bersikap netral dan tidak memihak,” ujarnya saat diwawancarai, Sabtu (16/11/2024).
[irp posts=”33953″ ]
Firman menyesalkan tindakan tersebut karena dianggap tidak mencerminkan semangat sportifitas yang seharusnya dijunjung dalam pemilihan Ketua KONI. Ia juga menyoroti dugaan distribusi format surat dukungan yang menyerupai arahan pesan WA Suryadi, yang diduga telah tersebar sebelum Rapat Koordinasi (Rakor) KONI Medan di aula KONI Sumut.
Suryadi Membantah
Ketika dikonfirmasi, Suryadi membantah tuduhan tersebut. “Izin Pak, Insya Allah tidak ada,” ujarnya singkat tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Kasus ini memunculkan polemik di kalangan insan olahraga Kota Medan. Para pengamat menilai bahwa netralitas KONI sebagai organisasi harus dijaga untuk memastikan pemilihan berlangsung secara adil dan demokratis.
Pemilihan Ketua KONI Medan merupakan agenda penting dalam upaya meningkatkan pembinaan olahraga di kota ini. Polemik yang terjadi diharapkan tidak mengganggu proses tersebut dan semua pihak dapat menjunjung tinggi nilai sportifitas demi kemajuan olahraga Medan.(Rel/BOZ)