INformasinasional.com,Jakarta – Gabungan serikat-serikat pekerja akan menggelar aksi Hari Buruh Sedunia di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada 1 Mei mendatang. Presiden Prabowo Subianto disebut telah diagendakan hadir dan menyampaikan pidato secara langsung di hadapan ribuan buruh yang dikerahkan hadir.
“Intinya acara ini bukan milik 1-2 konfederasi dan federasi tapi ini milik semua federasi bersamaan pandangan yang ingin menyelenggarakan kegiatan di Monas. Dengan harapan, dengan keyakinan bahwa presiden telah betul-betul berbeda dengan, mungkin, presiden-presiden sebelumnya. Jadi sangat membuka terhadap perbaikan-perbaikan kesejahteraan kaum buruh, pro kepada industri,” kata Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jumhur Hidayat dalam konferensi pers persiapan Hari Buruh Sedunia, Selasa (29/4/2025).
Jumhur menyampaikan ada sejumlah isu yang diperjuangkan buruh saat ini. Isu-isu tersebut meliputi mitigasi gelombang PHK hingga kesejahteraan pengemudi ojek online (ojol).
“Outsourcing kita minta dihapus. Bahwa ada hal-hal yang memang mau gak mau outsourcing ya cerita lain. Tapi kalau pekerjaan inti tapi charging ya nggak masuk akal gitu,” kata Jumhur.
[irp posts=”39754″ ]
“Kemudian ada pesangon yang wajar, upah yang layak serta pengakuan keberadaan supir ojek online. Jadi ojol itu bagian dari apa yang kita perjuangkan,” lanjut dia.
Selain itu, Jumhur mengatakan buruh meminta perhatian negara terhadap para pekerja rumah tangga. Dia meminta rancangan Undang-Undang (RUU) Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT) segera disahkan dan berlaku.
“Kedua adalah (rancangan) Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, PPRT. Itu juga masih belum selesai,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekjen KSPSI Arif Minardi menyampaikan teknis acara. Dia menyebut Prabowo diagendakan berpidato di depan para buruh sekitar pukul 10.00 WIB.
“Acaranya adalah Pak Prabowo akan berpidato di antara pukul 10.00 WIB sampai 11.00 WIB,” kata Arif.
Arif menyebutkan para serikat buruh telah berkoordinasi dengan pihak Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg). Koordinasi tersebut berkaitan dengan rencana Prabowo hadir saat Mayday tersebut.
“Semua federasi dan konfederasi yang ada kemudian berkoordinasi dengan Setneg. Setneg berkepentingan karena ada presiden yang mau pidato, ada Paspampres dan lain-lain. Jadi acara utama adalah pidato presiden,” ujarnya.
Lebih lanjut, jumlah massa buruh yang dikerahkan hadir disebut sebanyak 60.000 dari Jakarta dan sekitarnya.
“Massa dari kami gabungan dari berbagai daerah, terutama dari Banten 12.000, DKI 15.000, Jabar 20.000. Itu semuanya kurang lebih jumlahnya semua 60.000,” ujar Arif.(dtc)
