INformasinasional.com, Humbahas — Ditengah derasnya arus digital yang meninabobokan generasi muda pada layar ponsel, sekelompok siswa UPT SMP Negeri 013 Sibuntuon Parpea, Kecamatan Lintongnihuta, justru memilih jalur berbeda: menyalurkan energi dan kecerdasannya lewat tendangan dan pukulan terukur ala taekwondo.
Dari lantai latihan yang berdebu itu, lahir semangat baru pendidikan jasmani di Humbang Hasundutan. Taekwondo kini bukan sekadar olahraga, tapi wujud nyata dari “kecerdasan kinestetik” bagian dari kurikulum merdeka yang menempatkan tubuh dan gerak sebagai bahasa berpikir.
Kepala Sekolah SMPN 013, Anna Dewi Siringoringo, menyebut inisiatif ini sebagai bentuk keberanian sekolah berinovasi.
“Kurikulum merdeka memberi ruang luas bagi kreativitas guru. Literasi jasmani ini bukan sekadar gerak fisik, tapi upaya membangun karakter dan rasa percaya diri siswa,” ujarnya dengan nada optimistis.
Ia menegaskan, prestasi tak boleh dimonopoli oleh angka-angka akademik.
“Silakan berlomba untuk berprestasi entah diolahraga, seni, atau bidang lain. Kami dukung semua potensi anak didik,” tegasnya di hadapan para siswa yang berseragam putih dan semangat membara.
Dibawah asuhan Sabum Arisasta Nada Zeni Sihite, S.Si, pelatih taekwondo yang disiplin namun hangat, para siswa bukan hanya belajar menendang dan menangkis. Mereka dilatih membentuk tubuh dan karakter, kuat, gesit, dan tangguh menghadapi tekanan hidup.
“Latihan ini bukan hanya soal otot, tapi juga mental. Kami ingin anak-anak lebih disiplin, sehat, dan lepas dari ketergantungan pada ponsel,” kata Arisasta, yang juga aktif membina klub taekwondo Humbahas.
Salah satu murid, Reynatha Sihombing, mengaku terpikat bukan karena tren Korea, melainkan karena filosofi bela diri yang menanamkan kepercayaan diri dan kedisiplinan.
“Taekwondo itu gerakannya kuat dan dinamis. Bukan cuma soal menang, tapi tentang mengendalikan diri,” ujarnya lugas.
Sementara Candy Charolyn Nababan, siswi lain, melihat taekwondo sebagai jalan menuju masa depan.
“Sekarang ada jalur prestasi olahraga untuk masuk universitas. Saya ingin buktikan bahwa perempuan juga bisa berprestasi lewat bela diri,” katanya penuh tekad. Ia mengidolakan atlet taekwondo Korea, Hwang Kyung Seon, simbol keteguhan dan keanggunan dalam kekuatan.
Kiprah Pengcab Taekwondo Humbahas pun tak main-main. Dalam Open Turnamen Piala Pangdam I/BB Januari 2025, mereka menyabet 3 perak dan 3 perunggu. Sementara di Piala Gubernur Sumut Juni 2025, Humbahas menggebrak dengan 3 emas dan 10 perak, pencapaian yang membuat daerah pegunungan itu jadi sorotan.
Kini, aroma keringat dan semangat dari aula kecil di SMP 013 Sibuntuon Parpea itu menjadi bukti bahwa pendidikan sejati tak melulu soal membaca buku, tapi juga soal mendidik tubuh untuk berpikir, bergerak, dan berani.
Karena di Humbahas, kecerdasan tak lagi hanya lahir dari otak tapi juga dari gerak.
(Laporan: Karmawan Silaban)






Discussion about this post