INformasinasional.com, Panyabungan – Sorak-sorai siswa menggema dikompleks STAIN Panyabungan, Selasa (25/11). Ratusan pelajar SMA Negeri 3 Panyabungan memamerkan kreativitasnya lewat tarian gemulai, drama penuh pesan moral hingga atraksi pramuka yang memukau dalam peringatan Hari Ulang Tahun Guru Nasional ke-80. Tema tahun ini “Guru Hebat Indonesia Kuat” menjadi pekik penyemangat yang membahana sepanjang acara.
Presiden OSIS sekaligus Ketua Panitia, Raihan Yasvi Lubis, naik ke panggung dan menegaskan makna besar di balik perayaan ini. “Guru bukan sekadar pengajar. Mereka kompas hidup kami,” serunya lantang. “Kami berharap, bapak dan ibu guru tidak pernah lelah membimbing kami meraih mimpi. Prestasi kami kelak adalah kebanggaan sekolah, guru, dan orang tua.”
Suasana berubah haru ketika Kepala SMA Negeri 3 Panyabungan, Lesnatarida Pulungan, menyampaikan pidato reflektifnya. Ia menolak acara ini sekadar euforia tahunan. “Ini momentum mengingat kembali pengabdian kita. Sudahkah kita benar-benar membentuk generasi yang siap bersaing? Bukan hanya di Mandailing Natal, tapi dipanggung nasional,” katanya, disambut tepuk tangan panjang.
Sorotan positif juga datang dari Akhiruddin Batubara, Sekretaris Komite Sekolah. Ia mengaku bangga bukan main melihat kreativitas para pelajar meledak tanpa batas. “Ini bukti cinta para siswa kepada gurunya. Mereka sadar masa depannya ditempa dari tangan para pendidik,” katanya terharu.
Dukungan kian mengalir dari Pengawas SMA/SMK Mandailing Natal, Sakban MPd. Ia memberi pesan tajam kepada para pendidik. “Diera pertarungan teknologi dan globalisasi, guru harus jadi benteng terakhir. Motivasi harus terus menyala, keterampilan wajib ditingkatkan. Tanpa guru yang kuat, mustahil lahir siswa yang berdaya saing,” kata Sakban.
HUT Guru Nasional ke-80 ini bukan hanya panggung hiburan. Ia menjelma ruang pernyataan: pendidikan yang kokoh lahir dari guru yang berdaya, dihormati, dan terus bergerak mengikuti zaman.
SMA Negeri 3 Panyabungan telah menyalakan api itu. Semoga nyalanya tak pernah padam.
(Laporan: Henri Pulungan)






Discussion about this post