INformasinasional.com, Medan — Duka di Sumatera Utara kian menebal. Banjir dan longsor yang melanda wilayah ini berubah menjadi tragedi kemanusiaan berskala besar. Hingga Sabtu sore, 13 Desember 2025 pukul 17.00 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara mencatat 348 orang tewas dan 91 lainnya masih hilang. Angka itu belum final dan bisa bertambah.
“Data sementara meninggal dunia 348 orang, hilang 91 orang,” demikian laporan resmi BPBD Sumut yang ditandatangani Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik, Sri Wahyuni Pancasilawati, Sabtu sore.
Kabupaten Tapanuli Tengah kini menjadi episentrum maut. Diwilayah ini, banjir dan longsor menewaskan 116 orang dan membuat 63 lainnya lenyap ditelan lumpur. Menyusul dibelakangnya, Tapanuli Selatan mencatat 86 korban tewas dan 30 orang hilang. Dua daerah ini menyumbang lebih dari separuh total korban jiwa.
Tragedi juga menyapu kawasan pesisir dan perkotaan. Kota Sibolga kehilangan 54 nyawa, disusul Tapanuli Utara dengan 36 korban tewas. Bahkan wilayah penyangga ibu kota provinsi tak luput. Deli Serdang melaporkan 17 korban meninggal, sementara Kota Medan mencatat 12 orang tewas.
Di Langkat, banjir mematikan merenggut 13 nyawa, mempertegas bahwa bencana ini tak pandang wilayah, dari pegunungan hingga dataran rendah.
Tak hanya korban jiwa. Sebanyak 694 orang dilaporkan luka-luka, sebagian besar akibat tertimbun longsor dan terseret arus banjir. Jumlah warga terdampak mencapai angka mencengangkan: 1.758.283 orang. Meski sebagian sudah kembali kerumah, 54.638 warga masih bertahan di pengungsian, hidup dalam ketidakpastian.
BPBD menegaskan data ini masih fluktuatif. Proses pencarian terus berlangsung, sementara validasi identitas korban belum sepenuhnya rampung. Dengan medan berat dan cuaca yang belum bersahabat, peluang ditemukannya korban tambahan masih terbuka lebar.
Sebaran Korban Tewas dan Hilang:
- Kabupaten Tapanuli Tengah: 116 tewas, 63 hilang
- Kabupaten Tapanuli Selatan: 86 tewas, 30 hilang
- Kota Sibolga: 54 tewas, 1 hilang
- Kabupaten Tapanuli Utara: 36 tewas, 2 hilang
- Kabupaten Deli Serdang: 17 tewas
- Kabupaten Langkat: 13 tewas
- Kota Medan: 12 tewas
- Kabupaten Humbang Hasundutan: 9 tewas, 1 hilang
- Kabupaten Pakpak Bharat: 2 tewas
- Kota Padangsidimpuan: 1 tewas
- Kabupaten Nias: 1 tewas
- Kabupaten Nias Selatan: 1 tewas
Ditengah angka-angka yang terus menanjak, satu pertanyaan besar menggantung, sampai kapan Sumatera Utara harus membayar mahal setiap musim hujan datang? (Misno)






Discussion about this post