INformasinasional.com, LANGKAT – Ditengah gelombang efisiensi anggaran nasional, Bupati Langkat H. Syah Afandin, SH menabuh genderang semangat baru bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN). Pesannya tegas, anggaran boleh terbatas, tapi kinerja tak boleh berkurang satu denyut pun.
Dalam apel gabungan ASN dihalaman Kantor Bupati Langkat, Senin (3/11/2025), Sekretaris Daerah H Amril SSos MAP membacakan amanat Bupati dengan nada lugas. “Pemerintah daerah tidak akan berdiam diri. Kita harus tetap berlari cepat menuntaskan program prioritas, terutama soal kesejahteraan masyarakat,” ujar Amril, menirukan pesan Bupati.
Syah Afandin menyorot langsung jantung persoalan, pengurangan Transfer Pusat ke Daerah (TPKD) yang kini menekan banyak roda pemerintahan daerah. Namun, ia menegaskan, efisiensi bukan alasan untuk memperlambat pelayanan publik.
“Program pengentasan kemiskinan, penuntasan stunting, perbaikan infrastruktur, dan peningkatan ekonomi rakyat tetap harus jalan. Sekalipun bensin fiskalnya menipis, kita tak boleh berhenti,” katanya dalam pidato tertulis.
Langkat, kata dia, justru harus menjadi contoh daerah yang gesit di tengah keterbatasan. “Kuncinya: efisien, fokus, dan kreatif menggali potensi,” tegasnya.
Bupati Afandin juga menyoroti percepatan graduasi 300 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH hingga 2026. “Kita ingin mereka naik kelas, bukan terus bergantung pada bantuan sosial,” kata Amril.
Pemerintah Langkat, lanjutnya, telah menyiapkan jalur pemberdayaan bagi keluarga yang sudah lepas dari PKH. Mereka akan diarahkan mengikuti program penguatan ekonomi rakyat bersama Kemenko PMK, bagian dari strategi nasional untuk menghapus kemiskinan ekstrem tahun 2026 dan menekan angka kemiskinan nasional hingga 5 persen pada 2029.
Menghadapi pengetatan fiskal, Bupati Afandin meminta setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lebih kreatif mencari sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Jangan tunggu transfer pusat. Kita harus gali potensi daerah, optimalkan retribusi, kelola aset, dan perkuat sektor ekonomi lokal,” ujarnya.
Afandin menyebut, PAD bukan sekadar angka dalam tabel APBD, tapi “oksigen pembangunan” yang menentukan seberapa jauh Langkat bisa berlari tanpa bergantung pada pusat.
Apel gabungan yang diikuti seluruh pejabat dan staf Pemkab Langkat itu menjadi momen konsolidasi aparatur setelah gelombang efisiensi mengguncang berbagai lini birokrasi. Amril menegaskan bahwa loyalitas ASN diuji bukan saat anggaran berlimpah, tapi justru saat fiskal menipis.
“ASN Langkat harus membuktikan diri sebagai mesin perubahan, bukan sekadar roda administrasi. Kita sedang berada di era kerja cerdas, bukan era alasan,” tandasnya.
Dengan nada optimistis, Syah Afandin menutup amanatnya:
“Kita mungkin kekurangan dana, tapi jangan sampai kekurangan nyali. Langkat harus tetap bergerak, karena rakyat menunggu hasil, bukan alasan.”(Misno)






Discussion about this post