INformasinasional.com, BENGKULU TENGAH – Situasi mendadak mencekam di depan Mapolres Bengkulu Tengah, Senin (14/7/2025), ketika seorang pengendara motor tanpa pelat nomor nekat menerobos razia dan mengacungkan senjata tajam ke arah polisi. Aksi berbahaya itu terjadi saat jajaran Satlantas Polres Bengkulu Tengah tengah menggelar Operasi Patuh Nala 2025 sekitar pukul 10.00 WIB.
Peristiwa itu sontak mengagetkan warga dan pengguna jalan yang melintas. Suara tembakan peringatan yang dilepaskan petugas sempat memecah ketegangan di lokasi, sebelum akhirnya pelaku melarikan diri ke kawasan perkebunan warga.
“Kami pastikan pelaku sudah diamankan oleh tim Satreskrim Polres Bengkulu Tengah. Saat ini sedang dalam proses pendalaman dan pengembangan untuk mengetahui motif serta dugaan adanya jaringan di balik aksi nekat tersebut,” ungkap Kabid Humas Polda Bengkulu Kombes Pol Andy Pramudya Wardhana, Senin (14/7/2025)
Menurut keterangan sejumlah saksi, pria yang belum diketahui identitasnya itu awalnya melaju santai dengan sepeda motor bebek tanpa nomor polisi. Petugas yang berjaga langsung memberi tanda berhenti karena mendapati kendaraan tersebut tidak sesuai aturan. Namun, bukannya mematuhi, pengendara justru tancap gas dan mencoba menerobos barikade razia.
“Waktu dihentikan, dia malah marah-marah, tiba-tiba mengeluarkan senjata tajam dari pinggang. Petugas yang berjaga hampir kena tebasan kalau tidak cepat menghindar,” tutur seorang saksi mata yang berada tak jauh dari lokasi kejadian.
Melihat situasi yang kian berbahaya, salah satu anggota polisi melepaskan tembakan peringatan keudara untuk menghalau serangan. Bukannya menyerah, pelaku justru memacu motor kearah perkebunan dibelakang kantor polisi.
Tak ingin kecolongan, tim gabungan Satlantas dan Satreskrim bergerak cepat mengepung area perkebunan. Setelah dilakukan penyisiran selama kurang lebih 30 menit, pelaku akhirnya ditemukan bersembunyi disemak-semak.
“Pelaku sempat bersembunyi disemak-semak, mungkin berharap lolos dari kejaran. Tapi kita sudah pasang perimeter, jadi pelarian dia terhenti. Saat ditangkap, senjata tajam masih dia genggam erat,” kata seorang polisi yang terlibat dalam pengejaran.
Pelaku kemudian diborgol dan dibawa ke Mapolres Bengkulu Tengah untuk menjalani pemeriksaan intensif. Polisi juga menyita senjata tajam jenis parang yang digunakan untuk menyerang petugas.
Motif Masih Misterius
Hingga berita ini diturunkan, polisi masih menelusuri motif dibalik aksi berani pelaku. Apakah ia sekadar panik karena melanggar lalu lintas atau ada keterkaitan dengan tindak kriminal lain masih menjadi tanda tanya besar.
“Semua kemungkinan kita buka. Termasuk apakah pelaku dalam pengaruh alkohol, narkoba, atau ada niat kriminal lain. Hasil tes urin dan pemeriksaan mendalam sedang dilakukan,” tambah Kombes Pol Andy.
Peristiwa ini sekaligus menjadi pengingat keras bagi masyarakat terkait pentingnya mematuhi aturan lalu lintas. Operasi Patuh Nala 2025 sendiri digelar untuk menekan angka pelanggaran dan kecelakaan dijalan raya. Namun, insiden seperti ini menunjukkan bahwa tantangan dilapangan tak selalu soal pelanggar biasa.
“Anggota dilapangan selalu siap menghadapi berbagai kemungkinan, termasuk menghadapi pelanggar yang bersenjata. Ini jadi evaluasi juga untuk peningkatan kewaspadaan,” kata seorang perwira Satlantas.
Sementara itu, warga sekitar lokasi kejadian mengaku masih trauma dengan insiden tersebut. Mereka berharap pihak kepolisian memperketat razia serta patroli dititik rawan.
“Kami takut kalau ada yang sampai nekat begitu. Untung petugas sigap, kalau tidak mungkin sudah ada korban,” ujar seorang warga.
Polisi mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak berwenang.(Misn’t)