INformasinasional.com, BATAM – TNI Angkatan Laut kembali menunjukkan taringnya dalam memberantas peredaran narkotika internasional. Kali ini, upaya penyelundupan narkotika jenis sabu dan kokain seberat total 1,9 ton berhasil digagalkan di perairan Selat Durian, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (13/5/2025) dini hari.
Penangkapan dilakukan oleh jajaran Pangkalan TNI AL (Lanal) Karimun terhadap sebuah kapal ikan asing berbendera Thailand yang dicurigai melakukan aktivitas mencurigakan di perairan tersebut. Kapal tersebut diketahui bernama Oengtoetoe 99 dan diawaki oleh lima anak buah kapal (ABK) berkewarganegaraan Thailand dan Myanmar.
Pengejaran Dramatis di Tengah Laut
Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada I), Laksamana Madya TNI Fauzi, dalam konferensi pers yang digelar Jumat (16/5/2025), mengungkapkan bahwa operasi ini berawal dari laporan intelijen mengenai rencana pengiriman narkoba melalui jalur laut.
“Pengejaran dilakukan oleh tim Lanal Karimun pada dini hari. Kapal target sempat mematikan lampu navigasi dan mencoba melarikan diri, bahkan tim kami sempat mengeluarkan tembakan peringatan untuk menghentikan kapal tersebut,” jelas Laksda TNI Fauzi.
Setelah berhasil dihentikan dan digeledah, petugas tidak menemukan alat tangkap maupun hasil tangkapan ikan di kapal tersebut, yang memperkuat dugaan bahwa kapal ini bukan digunakan untuk aktivitas perikanan.
Sabu dan Kokain Disembunyikan di Palka Kapal
Pemeriksaan menyeluruh akhirnya menemukan narkotika dalam jumlah besar yang disembunyikan di dalam palka kapal. Total ada 95 karung narkoba yang terdiri dari 60 karung berisi kokain dan 35 karung berisi sabu.
“35 karung berwarna kuning berisi kemasan teh China hijau yang ternyata sabu, masing-masing karung berisi sekitar 20 bungkus dengan berat total mencapai 700 kilogram. Sementara itu, 60 karung berwarna putih berisi teh China merah berisikan kokain dengan total 1.200 bungkus,” papar Fauzi.
Dengan total berat mencapai 1,9 ton, temuan ini menjadi salah satu pengungkapan terbesar oleh TNI AL dalam beberapa tahun terakhir.
Masih Dalam Penyelidikan
Saat ini, asal keberangkatan dan tujuan akhir dari penyelundupan narkotika tersebut masih dalam proses penyelidikan oleh aparat gabungan. TNI AL menegaskan belum ada indikasi keterlibatan warga negara Indonesia (WNI) dalam kasus ini.
“Identitas jaringan dan rute penyelundupan sedang didalami lebih lanjut. Narkoba ini ditemukan di tengah laut dan belum dapat dipastikan ke mana tujuannya. Tidak ada WNI yang terlibat dalam kapal ini,” tegas Fauzi.
Kru Kapal Diupah Rp 14 Juta, Empat Positif Narkoba
Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa kelima kru kapal mengaku menerima bayaran sekitar Rp 14 juta untuk sekali pelayaran. Dari hasil tes urine, empat di antaranya dinyatakan positif menggunakan narkotika, sementara satu orang lainnya negatif.
“Narkoba dan para tersangka akan kami serahkan kepada Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kepri untuk pendalaman lebih lanjut,” tambahnya.
Penindakan ini menjadi sinyal tegas TNI AL terhadap upaya penyelundupan narkoba lewat jalur laut. Proses penyelidikan dan pengembangan kasus terus dilakukan untuk mengungkap jaringan internasional di balik aksi penyelundupan ini.*