INformasinasional.com, PEMALANG – Pemandangan truk bermuatan ratusan batang bambu runcing tanpa pengaman memadai yang lalu-lalang di jalanan Kota Pemalang kian meresahkan pengguna jalan. Kondisi ini terutama terlihat di jalur padat Jalan Raya Gatot Subroto hingga perempatan traffic light Sirandu Pemalang, yang setiap harinya dilalui kendaraan dari berbagai arah.
Darus (50), salah seorang warga yang setiap hari melintasi jalan tersebut, mengaku ketakutan saat harus berada di belakang truk pembawa bambu tersebut.
“Saya khawatir kalau lengah sedikit, pengendara bisa tertusuk bambu runcing itu. Mengerikan,” ujar Darus, Senin (4/8/2025).
Kecemasan masyarakat semakin beralasan karena selain muatan yang tampak berlebihan (over dimension overload/ODOL), ujung bambu yang runcing dan tanpa pengaman jelas berpotensi menimbulkan kecelakaan fatal.
Ironisnya, meski kondisi ini sudah menjadi pemandangan sehari-hari, pihak kepolisian belum menunjukkan respons tegas. Saat dikonfirmasi melalui telepon, Kanit Gakkum Satlantas Polres Pemalang Ipda Widodo Apriyanto hanya menjawab singkat:
“Terima kasih atas informasinya,” ucapnya tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Padahal, aturan mengenai batas muatan kendaraan sudah tertuang jelas dalam ketentuan keselamatan lalu lintas. Selain membebani kendaraan, angkutan berlebih juga mengancam keselamatan pengguna jalan lainnya.
Pantauan awak media menunjukkan, tidak hanya truk pembawa bambu, kendaraan bermuatan tebu hingga material tanah yang jelas-jelas melebihi kapasitas pun masih bebas melintas setiap hari. Kondisi ini menambah daftar panjang persoalan over dimension overload (ODOL) di Pemalang yang hingga kini belum tersentuh penindakan tegas.
Fenomena ini memicu desakan agar aparat penegak hukum segera turun tangan. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin kecelakaan akibat “bambu runcing berjalan” ini hanya tinggal menunggu waktu.
Reporter: Ragil Surono