INformasinasional.com-ACEH UTARA. Imigran Rohingya yang ditolak warga di Kecamatan Jangka Bireuen sempat mendarat di Desa Ulee Madon, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara. Warga setempat juga tidak menerima sehingga imigran dikembalikan ke kapal untuk melanjutkan perjalanan.
“Mereka sudah melanjutkan perjalanan sebab masyarakat menolak keras dan mulai beringas,” kata Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto saat dimintai konfirmasi detikSumut, Kamis (16/11/2023).
Imigran tersebut melanjutkan perjalanan sekitar pukul 22.00 WIB tadi. Masyarakat juga sudah memperbaiki kapal yang sudah serta memberikan bantuan logistik sebagai bekal mereka di perjalanan.
Selain itu, masyarakat juga membantu BBM lalu meminta mereka melanjutkan perjalanan. Menurut Henki, masyarakat menolak kehadiran imigran Rohingya karena di sana tidak ada tempat penampungan serta pengalaman masa lalu.
[irp posts=”16073″ ]
“Para pengungsi yang melarikan diri, tidak menjaga kebersihan dan tidak mengindahkan syariat Islam dan adat di kalangan masyarakat,” jelas Henki.
Sebelumnya, dua ratusan imigran Rohingya gelombang ketiga yang sempat ditolak warga di Bireuen akhirnya mendarat di Aceh Utara. Mereka dikumpulkan di pantai usai menginjakkan kaki di daratan.
Informasi diperoleh detikSumut, Rohingya tersebut mendarat di pantai di Desa Ulee Madon, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara sekitar pukul 16.00 WIB sore tadi. Mereka terdiri dari laki-laki, perempuan dan anak-anak.
Mereka turun sambil membawa tas dan barang bawaan lainnya. Beberapa perempuan tampak berbaring di pasir di tanah. Warga sekitar juga mulai berdatangan ke lokasi.
“Rohingya yang ditolak di Bireuen sudah mendarat di Aceh Utara,” kata Panglima Laot Aceh Miftach Cut Adek kepada wartawan.
Imigran yang datang hari ketiga itu juga dilarang warga menginjakkan kaki di Desa Pulo Pineung Meunasah Dua, Kecamatan Jangka Bireuen. Masyarakat memberikan mereka logistik agar melanjutkan perjalanan.(detikcom)