INformasinasional.com-PASAMAN BARAT. Akibat pendakalan di muaro pantai Sasak, Kecamatan Sasak Ranah Pasisie, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat mengakibatkan aktivitas keluar masuk puluhan kapal nelayan di daerah itu terganggu sejak dua minggu terakhir.
“Kapal ukuran besar tidak bisa keluar karena terhalang pasir, namun kapal ukuran kecil bisa keluar dengan memanfaatkan momen pasang naik,” kata Afrinaldi salah seorang nelayan setempat, Rabu (13/9/2023).
Menurutnya, penangkalan yang terjadi di Muaro Sasak memang sudah peristiwa tahunan, hingga saat ini belum ada solusi yang mereka dapatkan terkait permasalahan tersebut. Mereka hanya bisa menunggu air laut kembali naik sehingga kapal bisa keluar.
[irp posts=”11560″ ]
“Pendangkalan di Muaro ini merupakan peristiwa tahunan yang menghantui nelayan ketika anggin Selatan berhembus. Dan inibisa terjadi berminggu-minggu yang mengakibatkan nelayan tidak bisa menangkap ikan kelaut,” katanya.
Ia mengatakan ada ratusan anak buah kapal atau ABK yang bekerja di sejumlah kapal bagan tidak bisa melaut dan puluhan kapal pukat cincin terpaksa bersandar tanpa ada kepastian untuk bisa melaut lagi. Para nelayan yang bekerja di kapal itu terpaksa menganggur.
“Akibat dari itu, stok ikan juga terus menipis, bahkan sudah mendatangkan ikan dari Air Bangis dan daerah lainnya untuk kebutuhan sehari-hari. Bahkan tempat penampungan ikan atau TPI juga sepi sejak dua minggu terakhir,” katanya.
Ia berharap ada solusi dari pemerintah agar aktivitas mereka tidak terganggu, seperti penggerukan dibagian muaro atau membuat jalur kapal agar bisa keluar.
“Keluhan kita dari paranelayan ini didengar pemerintah hingga para nelayan tidak harus menunggu lama ketika terus terjadi seperti ini,” harapnya.
Reporter : Syafrizal
Editor : Misno