INformasinasional.com-JAKARTA. Mengejutkan, Antartika yang dikenal sebagai wilayah yang tidak ramah untuk kehidupan, baru-baru ini dikabarkan telah ditumbuhi bunga. Sayangnya ini bukan kabar baik, melainkan kondisi yang justru cukup mengkhawatirkan. Tanaman yang dimaksud ialah Colobanthus dan Deschampsia. Keduanya tumbuh subur dan berhasil melakukan fotosintesis, meski berada di tengah suhu di bawah nol derajat.
Penelitian terbaru menunjukkan, bahwa pertumbuhan dan penyebaran tanaman yang mirip bunga itu mengalami perubahan selama sepuluh tahun terakhir. Alasannya ternyata bersinggungan dengan pemanasan global yang kian parah. Karena suhu Bumi terus naik dan es di Antartika terus mencair, maka bunga itu terus bertambah habitatnya di sana.
Penelitian dilakukan oleh Nicoletta Cannone, profesor ekologi di Universitas Insubria, yang berfokus di Pulau Signy, Kepulauan Orkney, Antartika Selatan. Ia dan timnya mendapati informasi baru bahwa populasi kedua spesies tumbuhan tersebut menyebar lebih cepat.
Berdasarkan data yang mereka miliki, Cannone dan pihaknya menemukan fakta kalau Colobanthus tumbuh tiga kali lebih cepat. Itu berbeda dengan Deschampsia, bukan pertumbuhannya yang ngebut, melainkan penyebarannya lebih luas di benua Antartika.
“Hipotesis kami adalah perluasan mengejutkan tanaman ini terutama disebabkan oleh pemanasan udara musim panas,” jelas Nicoletta.
Lebih lanjut dirinya menyampaikan, bahwa peristiwa pendinginan udara yang terjadi pada tahun 2012, tampaknya tidak mempengaruhi dinamika perkembangan tumbuhan di pulau ini.
Pada akhirnya penelitian ini menjadi bukti pertama, bagaimana pemanasan global memberikan pengaruh cukup besar untuk mengubah ekosistem yang ada di Antartika.
“Temuan kami mendukung hipotesis bahwa pemanasan di masa depan akan memicu perubahan signifikan pada ekosistem Antartika yang rapuh ini,” ungkap Canonne.
Hasil temuan mereka pun sejalan dengan fenomena yang juga sedang terjadi di belahan bumi bagian utara. Di sana wilayahnya mulai berubah kehijau-hijauan alih-alih tertutup salju.
(detikcom)
