INformasinasional.com-JAKARTA. Juru Bicara Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Bestari Barus, meminta relawan tidak pulang usai mencoblos di 14 Februari nanti. Dia menyebut ada jam rawan di TPS.
Hal tersebut disampaikan Bestari dalam acara ‘Kick Off 959 Ketum Relawan AMIN: Siap Memenangkan Pilpres 2024’. Bestari awalnya bicara isu kecurangan Pemilu.
“Banyak yang berkata bahwa pernah terjadi pada zaman itu di negeri Wakanda terjadi kecurangan-kecurangan. Ketika kita dalami tentang kecurangan itu, pertanyaannya satu, tahukah anda bahwa kecurangan itu akan terjadi? Ternyata pada masa itu 2019 itu jawabannya tidak. Kami tidak tahu itu terjadi maka kami sepertinya, seperti ditodong dengan kecurangan itu sendiri,” kata Bestari dalam sambutannya di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2024).
[irp posts=”19372″ ]
Politikus NasDem itu menyebut publik mulai khawatir soal potensi kecurangan. Dia mengingatkan semua pihak untuk bekerja sama mengawasi jalannya Pemilu 2024.
“Hari ini bahkan mulai 1 tahun yang lalu semua sudah bicara tentang adanya potensi kecurangan di tengah-tengah itu, TPS itu, di tengah-tengah masyarakat,” kata Bestari.
“Artinya apa? Bahwa kita sedang diberi tahu dari awal ada lubang yang besar di depan kita apakah akan kita biarkan lubang itu tidak ditutup? Mari kita tutup sehingga kita memahami betul semangatnya bagaimana cara menutup lobang ini Pak, ketimbang kita sesama kita justru bahkan tidak berdamai,” sambungnya.
Bestari lalu bicara jam rawan di TPS pada hari pencoblosan. Bestari meminta relawan tidak pulang usai mencoblos.
“Jangan habis coblos pulang, bos, rawan itu jam 12.00 WIB, jam 11.00 WIB, itu mulai duduk dia itu, siapa datang yang terakhir-akhir ini, kebanyakan orang nyoblos jam 08.00 jam 09.09 abis itu pulang bos, betul? jam 12.00 rawan karena ada cadangan surat suara dan orang yang entah dengan surat apa bisa terjadi main masuk saja,” ujar Bestari.
Dia juga meminta relawan membantu saksi yang bertugas di TPS. Dia mengatakan saksi harus berada dalam kondisi segar agar bisa mengawasi dengan baik.
“Setelah itu rawan lagi jam berapa perhitungan bos, ada dimulai dengan penghitungan suara presiden ditambah lagi itu harus 3 rangkap, mencatat 3 rangkap secara manual tidak mudah bos, makan waktu. Saksi ente sudah begini (ngantuk) karena dari jam 4 pagi. Ingatkan dia, segarkan dia, antar susunya, belikan makanannya,” ucapnya.(dtc)
