INformasinasional.com, PEMALANG – Niat mulia seorang kakek di Pemalang untuk menyelamatkan seekor kucing malang berujung duka mendalam. Jiman (60), warga Kampung Dukuh Lumpang, Desa Bantarbolang, Kecamatan Bantarbolang, yang dikenal sebagai penggali sumur berpengalaman, justru meregang nyawa usai jatuh ke dalam sumur sedalam 15 meter, Senin (11/8).
Peristiwa memilukan itu bermula saat seorang tetangga meminta tolong kepada Jiman untuk mengevakuasi kucing peliharaannya yang terperosok ke dasar sumur milik warga RT 09/RW 06. Berbekal keterampilannya, Jiman pun menuruni sumur menggunakan tangga bambu.
Menurut Kapolsek Bantarbolang, Iptu Eko Purwanto, korban sempat berhasil melemparkan kucing tersebut ke atas sumur dan menyelamatkannya. Namun, nahas terjadi ketika Jiman hendak memanjat kembali ke permukaan.
“Korban diduga kelelahan, terpeleset, dan akhirnya jatuh kembali ke dasar sumur. Saat dievakuasi, beliau sudah meninggal dunia. Dari pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah,” ujar Eko, Selasa (12/8/2025).
Kabar tragis ini segera menggerakkan aparat desa, kepolisian, dan tim penyelamat. Proses evakuasi melibatkan BPBD, Basarnas, TNI, Polri, potensi SAR, serta warga sekitar. Petugas menggunakan sistem katrol dan peralatan vertikal rescue untuk mengangkat tubuh korban.
Naelul Ator, relawan gabungan yang ikut dalam proses evakuasi, membenarkan bahwa Basarnas memimpin operasi penyelamatan tersebut. “Betul, saya ikut mengevakuasi korban bersama tim Basarnas,” tuturnya melalui sambungan telepon.
Kepala Basarnas Semarang, Budiono, menambahkan bahwa insiden terjadi sekitar pukul 07.30 WIB. Setelah menyelamatkan kucing dan hampir mencapai bibir sumur, korban terlihat lemas sebelum jatuh kembali ke dasar sumur yang tergenang air sedalam 1,5 meter.
“Unit Siaga SAR Pemalang menerima laporan pukul 09.45 WIB. Kami langsung menuju lokasi dengan membawa peralatan rescue tripod dan SCBA untuk mengantisipasi kemungkinan gas beracun. Korban berhasil diangkat pukul 11.30 WIB dalam kondisi meninggal dunia,” jelas Budiono.
Jenazah Jiman kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Basarnas pun mengimbau masyarakat agar segera menghubungi nomor darurat 115 bila menghadapi situasi darurat yang membutuhkan pertolongan SAR.
Kisah ini menjadi pengingat bahwa niat baik sekalipun kadang berisiko tinggi. Keberanian dan kepedulian Jiman terhadap makhluk hidup kini dikenang oleh warga sebagai tindakan terakhirnya yang penuh keikhlasan, meski harus dibayar dengan nyawa.
Reporter: Ragil Surono
Discussion about this post