INformasinasional.com – Kekacauan mendadak pecah di Aeon Noshiro Mall, Prefektur Akita, Jepang, Minggu (16/11). Pada pukul 11.20 waktu setempat, seekor beruang liar menerobos masuk kepusat perbelanjaan yang tengah ramai. Dari lorong pakaian hingga area furnitur, teriakan panik membahana. Pengunjung berhamburan menyelamatkan diri, sementara petugas keamanan bergegas melakukan penyisiran.
Menurut laporan Kyodo News, beruang itu berkeliaran leluasa dilantai satu mal. Staf mal gemetar namun sigap membarikade area agar hewan liar tersebut tak menjangkau kerumunan. Polisi segera dipanggil, dan seluruh pengunjung dievakuasi ketitik aman dalam hitungan menit.
Drama menegangkan berlangsung lebih dari dua jam. Polisi awalnya mencoba menembakkan panah bius, namun upaya itu tak cukup melumpuhkan hewan yang semakin gelisah tersebut. Ketika situasi dianggap membahayakan, aparat akhirnya mengambil langkah paling ekstrem: menyetrum mati beruang itu demi mencegah potensi korban.
Pintu mal langsung ditutup total. Polisi memasang garis pembatas, menutup akses dan mengalihkan arus kendaraan. Mal tak lagi dibuka sepanjang hari, menyisakan bau ketakutan yang menggantung diudara.
Insiden ini menambah panjang daftar serangan beruang yang kini menghantui Jepang. Sejak April, sedikitnya 13 orang tewas dan lebih dari 100 orang luka-luka akibat serangan beruang liar, menurut Kementerian Lingkungan Hidup Jepang. Serangan-serangan itu meningkat tajam, terutama dikawasan timur laut, lokasi yang kini disebut sebagai “zona merah” aktivitas beruang.
Kondisi semakin genting hingga pemerintah Jepang mengerahkan pasukan militer pada awal bulan ini untuk membantu menanggulangi konflik manusia, beruang. Aturan baru yang disahkan September lalu bahkan memberikan kewenangan kepada polisi untuk menggunakan senapan dan membunuh beruang yang melakukan serangan. Ketentuan tersebut resmi berlaku sejak Kamis (13/11), hanya tiga hari sebelum insiden dramatis di Akita ini terjadi.
Jepang kini berada dalam fase waspada penuh. Serangan beruang bukan lagi insiden sporadis, tetapi ancaman nyata yang muncul dihalaman rumah, jalan-jalan kota, hingga—seperti di Akita, didalam pusat perbelanjaan. Pemerintah berpacu mencari solusi, sementara publik terus dihantui pertanyaan: berapa dekat lagi hewan liar itu akan masuk ke kehidupan manusia?(Sumber: dtc)






Discussion about this post