INformasinasional.com, Nias Selatan — Ditengah kepungan bencana yang menyisakan lumpur dan kepanikan dibanyak desa, Pemerintah Kabupaten Nias Barat menghunus kebijakan baru yang tajam bak belati. Selembar surat edaran resmi diteken dan diumumkan, Rabu (03/12/2025), isinya, larangan keras menaikkan harga kebutuhan pokok secara liar dan menimbun barang untuk meraup keuntungan sesaat.
Disaat warga berjibaku menyelamatkan keluarga dan sisa harta benda, pemerintah menegaskan satu hal, tidak ada ruang bagi pedagang yang ingin “menari diatas derita”.
Pemerintah menyoroti gejala kenaikan harga yang mulai merangkak tak wajar dibeberapa titik. Dalam edaran tersebut, Bupati mengatakan bahwa tindakan menaikkan harga sembako seenaknya ditengah situasi darurat merupakan praktik yang tidak hanya tidak etis, tetapi juga keji dan akan ditindak.
Aparat gabungan segera diterjunkan untuk menyisir kios, warung, hingga gudang distributor. Pemerintah tak ingin ada satu pun celah bagi spekulan yang menahan barang demi mengatur suasana pasar.
Penimbunan barang menjadi sorotan paling tajam. Pemerintah menegaskan bahwa siapa pun yang mencoba menahan distribusi barang pokok demi memicu kelangkaan, akan berhadapan dengan tindakan tegas.
“Jangan coba-coba bermain di wilayah abu-abu. Ini masa bencana, bukan arena mencari keuntungan gelap,” tegas Pemerintah Daerah melalui edaran tersebut.
Bupati dan Wakil Bupati Nias Selatan meminta seluruh pelaku usaha, mulai dari pedagang kecil hingga distributor besar, menjaga denyut pasar tetap stabil. Pada saat masyarakat kehilangan banyak hal, stabilitas harga adalah bentuk kepedulian paling nyata yang bisa diberikan.
Pemerintah juga meminta warga melaporkan setiap indikasi kecurangan. “Kerja sama masyarakat adalah mata dan telinga kami,” tegas Bupati.
Dalam kondisi darurat seperti ini, pasokan logistik dan bantuan menjadi urat nadi masyarakat. Pemerintah ingin memastikan semua bergerak tanpa hambatan, tanpa permainan kotor, tanpa spekulan, tanpa sabotase pasar.
Surat edaran itu bukan sekadar imbauan, melainkan peringatan keras bahwa ditengah bencana, moral kemanusiaan harus berada diatas keuntungan.
Reporter: Mareti Tafonao





Discussion about this post