INformasinasional.com, SABANG –
Studio Utama TVRI Aceh pada Selasa (12/8) mendadak terasa berbeda. Bukan hanya sekadar ruang siaran, melainkan menjadi panggung dakwah yang membakar semangat iman. Tgk. Muchtar Andhika, imam muda sekaligus da’i karismatik yang kerap membina generasi Aceh, hadir dalam program unggulan “Nuansa Iman”. Kehadiran ini bukan sembarangan, melainkan bentuk penghargaan TVRI Aceh atas kiprah dakwahnya yang tak henti menyentuh hati anak muda.
Dalam rekaman yang penuh kekhidmatan itu, Tgk. Muchtar mengupas dua tema yang terasa sangat relevan dengan realitas pemuda saat ini.
Pertama, “Tantangan Pemuda di Era Kekinian”, di mana beliau mengupas derasnya arus teknologi, gaya hidup hedonis, dan pergaulan bebas yang bisa meruntuhkan sendi moral jika tidak ditopang dengan iman.
Kedua, “Kelebihan Orang yang Menuntut Ilmu”, sebuah materi mendalam yang mengingatkan bahwa ilmu adalah cahaya peradaban Islam, dan pemuda pencari ilmu adalah pilar masa depan bangsa.
“Alhamdulillah, hari ini kita melaksanakan proses syuting untuk program Nuansa Iman. InsyaAllah akan tayang dalam waktu sekitar satu minggu ke depan. Semoga program ini menjadi ladang dakwah yang lebih luas, terutama bagi kalangan anak muda,” ujar Tgk. Muchtar penuh keyakinan.
Apresiasi Menggema dari TVRI Aceh
Pihak TVRI Aceh pun tidak menyembunyikan kekaguman mereka. Produser program Nuansa Iman, Cut Farida, menilai kehadiran Tgk. Muchtar adalah angin segar bagi dunia dakwah di layar kaca.
“Kami sengaja mengundang Tgk. Muchtar karena beliau adalah sosok muda yang mampu berbicara dengan bahasa generasi sekarang. Dakwahnya tidak menggurui, melainkan menyentuh. Inilah yang dibutuhkan pemuda hari ini,” ujar Cut Farida dengan penuh antusias.
Sementara itu, salah satu pemirsa yang hadir langsung di studio, Rizki (23), mengaku sangat terinspirasi.
“Saya sering merasa jauh dari agama karena sibuk dengan dunia digital. Tapi mendengar penjelasan Tgk. Muchtar, saya sadar bahwa kita bisa tetap maju, modern, tapi tetap Islami. Dakwah beliau sangat pas untuk anak muda,” ungkap Rizki dengan mata berbinar.
Program Nuansa Iman memang dirancang bukan sekadar tayangan seremonial, melainkan ruang dakwah yang aktual, edukatif, dan inspiratif. Kehadiran tokoh-tokoh muda seperti Tgk. Muchtar menjadi bukti bahwa dakwah kini semakin membumi, menyapa semua kalangan, dan mampu menembus batas ruang serta generasi.
Tidak berlebihan jika kehadiran Tgk. Muchtar disebut sebagai momentum lahirnya wajah baru dakwah di Aceh. Dari mimbar masjid hingga layar televisi nasional, suaranya terus menggema, menyalakan api kesadaran bahwa pemuda bukan sekadar penonton zaman, tetapi penentu arah masa depan Islam.
Tayangan yang akan rilis dalam sepekan mendatang ini diharapkan bukan hanya menjadi tontonan, melainkan gerakan perubahan. Dakwah yang mampu menggerakkan hati, menggugah jiwa, dan memantik semangat generasi muda untuk bangkit menjadi insan beriman, berilmu, dan bermartabat.
Jika dakwah adalah cahaya, maka Tgk. Muchtar Andhika adalah lentera muda yang kini kian bersinar dan melalui layar TVRI Aceh, sinarnya siap menjangkau lebih banyak hati, lebih luas wilayah, dan lebih dalam makna.(Misno Adi)