INformasinasional.com-JOMBANG. Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (KIPM) mewaspadai adanya kandungan mikroplastik di ikan, sebab berbahaya jika dikonsumsi manusia.
Kepala Pusat Pengendalian Mutu Badan KIPM Jakarta, Widodo Sumiyanto, mengemukakan pihaknya mengantisipasi isu dunia terkait dengan lingkungan yang banyak tercemar limbah plastik. Limbah itu secara otomatis bermuara di laut, yang kemudian limbah bisa dimakan ikan, sehingga ikan yang tadinya aman dikonsumsi menjadi tercemar.
“Jika bermuara di laut, ada potensi dikonsumsi ikan dan akan dicerna. Ikan yang tadinya aman dikonsumsi dagingnya, kemudian mengandung mikroplastik. Ini berbahaya bagi kesehatan manusia,” katanya dalam acara Bulan Mutu Karantina (BMK) Tahun 2023 di Desa/Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Rabu (22/3/2023)
Ia menambahkan pihaknya dalam kegiatan Bulan Mutu Karantina (BMK) Tahun 2023 ini sengaja mengambil tema tentang “Peran BKIPM dalam penjaminan mutu ikan sehat, bermutu dan bebas mikroplastik”.
Isu mikroplastik saat ini sudah menjadi isu dunia. Laut banyak yang tercemar limbah plastik, termasuk di Indonesia.
Ia menjelaskan, Indonesia salah satu negara nomor lima dunia dalam hal pencemaran di laut sehingga menjadi perhatian pemerintah, guna memastikan bahwa ikan-ikan dari perairan Indonesia layak konsumsi.
Pihaknya melakukan penelitian sejauh mana pencemaran tersebut serta laut mana saja. Nantinya, dari data yang didapat akan menjadi bahan evaluasi untuk memastikan apakah ikan yang ditangkap layak atau tidak.
“Apabila sudah dapat data, tentu saja pasti kami umumkan yang tidak layak dikonsumsi. Sebaik-baiknya ikan proteinnya tinggi, bagus untuk kecerdasan, pertumbuhan kesehatan, tapi jika sudah mengandung mikroplastik tentu saja tidak baik untuk dikonsumsi,” kata dia.
Ia juga menambahkan, memang mengawasi ekspor impor. Namun, hingga kini belum ada yang mensyaratkan terkait bebas mikroplastik.
Namun, pihaknya tetap melakukan antisipasi jangan sampai ikan di Indonesia mengandung mikroplastik.
“BKIPM akan terus menjalankan tugasnya, salah satunya adalah melakukan pelayanan optimal dalam memberikan jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan serta meningkatkan sistem ketertelusuran (traceability) terhadap produk perikanan dari hulu ke hilir,” kata dia.(Ant)
Editor : Misno