INformasinasional.com – LANGKAT. Kondisi jalan Kabupaten di Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat rusak parah, berlubang, berlumpur dan bedebu akibat dilintasi kenderaan berat bermuatan over tonase mengangkut material kebutuhan untuk pembangunan jalan Tol. Sementara, PT HKI tidak kunjung memperbaiki kerusakan jalan dan hanya janji-janji melulu. Akibatnya, aktivis mahasiswa dan KNPI Kecamatan Wampu unjuk rasa didepan kantor HKI Zona 2 di Wampu, Jumat (3/1/2023).
Mereka menyampaikan tudingan kepada PT HKI, bahwa PT HKI telah membohongi orang – orang tua di Kecamatan Wampu.
“Orang tua kami, tokoh-tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kecamatan Wampu sanggup kalian bohongi. Sekarang kami yang meminta agar pimpinan HKI segera keluar menemui kami anak-anak dari orang tua yang kalian bohongi,” teriak M Indra Sahputra, Mukthi Halwi, dan M Sardani serta Rezeki Arinanda dalam oratornya didepan Kantor HKI Zona 2.
Aksi warga mendapat pengamanan lebih dari 50 personel jajaran Polres Langkat dan Polsek Stabat, dipimpin Kabag Ops Kompol Aris Fianto SSos dan AKP Ferry Ariandy SH MH.
Koordinator Aksi warga Wampu dan KNPI Wampu Muhammad Nuh dan M Nur Adlin, menuding jika pimpinan HKI Zona 2 hanya seorang pembohong. Apalagi dana CSR yang dijanjikan tidak kunjung dikucurkan kepada masyarakat.
“Bayangkan, pada saat kita menyampaikan akan melakukan audensi dengan pihak managemen, tapi Humas HKI Zona 2 malah menyampaikan agar kami beraudensi dengan Kapolsek Stabat serta Dan Ramil. Pernyataan Humas HKI ini sangat mencederai hati kami. Seolah sengaja membentur-benturkan kami dengan aparat. Apa relevansinya audensi dengan HKI disuruh audensi ke Polsek dan Koramil?,” teriak mereka.
Dua jam berorasi, pimpinan HKI Zona 2 M Suhaimi SE tidak bersedia menemui pengunjuk rasa. Sementara, Humas HKI Zona 2, Arif, awalnya mengatakan, pimpinan HKI ada di dalam kantor dan bersedia menerima perwakilan mahasiswa dan DPK KNPI.
Ketika pengunjuk rasa tidak ingin hanya mengirimkan utusan dan meminta agar semua diijinkan masuk, Arif malah mengatakan jika pimpinan tidak berada di tempat.
Massa pengunjuk rasa semakin berang merangsek masuk, namun dicegah aparat kepolisian dan Camat Kecamatan Wampu. Setelah berdiskusi dengan Humas serta Staf Bidang Tehnik HKI Zona 2 bernama Tegar, aktivis mahasiswa dan KNPI Wanpu menyampaikan 7 tuntutan.
Dari 7 tuntutan yang disampaikan, hanya 2 yang dikabulkan oleh pihak HKI. Kedua tuntutan itu yakni perbaikan jalan berupa pengaspalan jalan dengan hotmix dan perbaikan drainase.
Pihak HKI melalui Bidang Tehnik mengatakan setelah disampaikan kepada pimpinan HKI, pihaknya hanya bersedia melakukan pengaspalan dan perbaikan drainase yang menjadi inti tuntutan massa.
“Pihak HKI mengakomodir perbaikan jalan paling lama di Bulan Agustus tahun 2023. Untuk itu kami akan melakukan survey dan pengukuran jalan dan drainase yang rusak. Hasilnya akan dikomunikasikan dengan Pemerintahan Kecamatan Wampu. Kalau mengenai underpass atau CSR kami akan mengkoordinasikan dengan pihak managemen sebelumnya. Beri kami waktu selama 2 minggu,” kata Tegar dan Arif, perwakilan HKI Zona 2.
Usai penandatanganan kesepakatan antara massa dengan pimpinan HKI Zona 2 di atas materai 10 ribu rupiah, pengunjuk rasa foto bersama dengan pihak HKI dan langsung membubarkan diri.
Reporter : Rudy
Editor : Misno