INformasinasional.com-LHOKSEUMAWE, Pemerintah Kota Lhokseumawe gandeng investor dari Nathabumi Group dan PT Solusi Bangun Indonesia untuk mengubah sampah menjadi bahan bakar.
Pasalnya ratusan ton sampah diangkut di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah setiap hari di Desa Alue Lim, Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe, padahal sampah tersebut dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar.
Saat berkunjung ke TPA Alue Lim Pj Walikota Lhokseumawe A Hanan, Senin (28/10/2024) bersama manajemen Nathabumi Group dan PT Solusi Bangun Indonesia dikatakan saat ini sedang dilakukan langkah-langkah strategis untuk mendukung terwujudnya sampah diubah menjadi bahan bakar atau yang lebih dikenal Refuse Derived Fuel (RDF),” katanya.
A.Hanan yang didampingi Kadis DLHK dan Kadis PuPR Kota Lhokseumawe, mengaku sangat optimis untuk membangun kawasan RDF Lhokseumawe akan segera terwujud, pasalnya pihak investor telah berkomitmen untuk melakukan investasi di Lhokseumawe untuk pengolahan sama.
Dikatakan, RDF merupakan bahan bakar alternatif yang dihasilkan dari berbagai jenis limbah padat melalui proses pemisahan, pengolahan dan penghancuran.
“Sebagai bahan bakar alternatif tentu RDF ini akan dimanfaatkan oleh pihak lain. Sampah yang terdapat di TPA Desa Alue Lim didominasi oleh sampah rumah tangga dan sampah plastik dengan berat mencapai 100 Ton perharinya. Dengan memanfaatkan teknologi modern, diharapkan produk ini dapat digunakan sebagai sumber energi dalam industri, sehingga mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil,” sebutnya.
Disebutkan A. Hanan, berbagai sarana maupun prasarana yang dibutuhkan akan dianggarkan pada Tahun 2025 dan akan di garap oleh pihak ketiga, nantinya apabila project ini terealisasi, hal lain yang patut dipertimbangkan dan harus menjadi perhatian pemerintah Kota Lhokseumawe ialah, pasar yang membutuhkan RDF sebagai bahan bakar.
Pemerintah Kota Lhokseumawe terus berkomitmen guna memastikan kesuksesan program ini. Sosialisasi pemilahaan sampah terus dilakukan guna partisipasi masyarakat akan mempermudah menjadikan sampah memiliki nilai ekonomi.
Dengan langkah inovatif ini, Pemerintah Kota Lhokseumawe berharap dapat memberikan solusi jangka panjang untuk permasalahan sampah dan berkontribusi pada
lingkungan.
Reporter : Sugito Tassan