Informasinasional.id – GROBONGAN. Polres Grobongan melansir dilaman humas.polri.go.id Rabu, luapan sungai Lusi yang menimbulkan dampak terendamnya beberapa rumah dan jalan di tiga kecamatan di Kabupaten Grobogan, disikapi Kapolres Grobogan, AKBP Benny Setyowadi, dengan menerjunkan anggotanya untuk membantu melakukan evakuasi warga.
Evakuasi itu sendiri, dilakukan oleh personel Polsek Purwodadi Polres Grobogan bersama dengan BPBD Grobogan dan instansi terkait lainnya di Desa Kedungrejo Kecamatan Purwodadi.
Meluapnya sungai Lusi ini, karena kiriman dari banjir di wilayah Kecamatan Geyer yang terjadi sehari sebelumnya. Air dari bagian hulu itu menuju hilir ke Sungai Lusi. Selain itu juga air kiriman dari Bendung Dumpil.
Akibatnya sungai Lusi tak kuat menampung debit air. Sehingga air meluap ke pemukiman menggenangi jalan, rumah, dan persawahan.
Menurut Kapolres Grobogan, AKBP benny setyowadi, tiga kecamatan di wilayah Kabupaten Grobogan terdampak. Yakni Kecamatan Purwodadi, Tawangharjo dan Grobogan.
Di Kecamatan Purwodadi yang terdampak yakni Desa Kedungrejo. Di wilayah tersebut jalan Dusun Geneng tergenang air sepanjang 100 meter. Dengan kedalaman 10-40 cm. Kemudian di Desa Karanganyar. Tepatnya di Dusun Pulo Brangkal.
Di lokasi tersebut banjir menggenangi Jalan Dusun Pulo Brangkal RT 1/RW 7. Kedalaman banjir 15-30 cm. Banjir juga menggenangi jalan penghubung antara dusun Karanganyar- Kedungrejo dengan ketinggian hingga 20-40cm.
Banjir juga menggenangi beberapa kompleks perumahan di Kelurahan Purwodadi. Pertama yakni di wilayah Jengglong RT 06/ RW 07. Banjir menggenangi 25 rumah warga dengan ketinggian sekitar 30–50 cm. Kemudian banjir juga merambah ke wilayah Banaran I RT 3/RW 22. Air menggenangi jalan perkampungan dengan ketinggian sekitar 20 – 25 cm.
Banjir juga menggenangi perumahan di Jagalan Utara RT 05/RW 03. Air menggenangi jalan perkampungan dan 3 rumah warga dengan ketinggian sekitar 20 – 30 cm. Saat ini warga mendirikan dapur umum secara mandiri di lingkungan tersebut.
Kecamatan lain yang juga terdampak yakni Tawangharjo. Banjir menggenang di Desa Jono. Merendam jalan Desa dan area pembuatan Garam dengan ketinggian sekitar 50 – 70 cm. Banjir juga menggenangi 15 rumah warga dengan ketinggian sekitar 20 – 25 cm. Sementara di Desa Mayahan banjir merambat ke Dusun Ngampel menggenangi jalan perkampungan dengan ketinggian sekitar 70–100 cm. Namun belum masuk ke rumah warga.
Terakhir yakni di Kecamatan Grobogan. Banjir mengenangi Desa Rejosari tepatnya di Dusun Krajan. Air menggenangi jalan dengan ketinggian sekitar 60–70 cm. Banjir juga menggenangi 20 rumah warga dengan ketinggian sekitar 30–40 cm. Termasuk merambah ke Dusun Gembel. Jalan desa tergenang sekitar 60 -70 cm. Banjir juga menggenangi 13 rumah warga dengan ketinggian sekitar 30 – 40 cm.
Reporter : Ardiansyah
Editor : Misnoadi