Informasinasional.id – MAKASAR. Seorang peserta wanita tarik tambang meninggal dunia dan 11 orang peserta lainnya mengalami luka – luka pada kegiatan tarik tambang yang digelar Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) Sulawesi Selatan Minggu 18 Desember 2022.
Korban meninggal dunia akibat kepalanya terbentur pembatas jalan yang terbuat dari beton. Informasi yang di ketahui bahwa sejumlah peserta sempat terlempar saat tali tambang yang ditarik 5.000 orang peserta itu putus.
“Peserta perempuan tersebut setelah terlempar lalu kepalanya membentur beton pembatas jalan di Jalan Jenderal Sudirman,” sebut kata panitia penyelenggara.
Kegiatan tarik tambang oleh IKA Unhas Sulawesi Selatan dalam rangka memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MuRI) yang merupakan rangkaian dari pelantikan pengurus IKA Unhas Sulawesi Selatan, diketuai Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny' Pomanto.
Lomba Tarik Tambang IKA Unhas Sulawesi Selatan itu seyogyanya untuk memecahkan Rekor MURI dengan jumlah peserta 5.000 orang dengan panjang tali tambang 1.540 meter,
berlangsung di Jalan Jenderal Sudirman Minggu 18 Desember 2022, pukul 06.00 WITA
Sebelumnya, Sabtu 17 Desember 2022 Wakil Ketua Pengurus Wilayah IKA Unhas Sulsel Rahmansyah, mengatakan lomba tarik tambang terpanjang di Indonesia dengan panjang tali 1.540 meter dan akan melibatkan 5.000 orang peserta.
“Lima ribu peserta merupakan gabungan dari alumni Unhas dan warga Kota Makassar, mereka dibagi menjadi dua tim, yakni Tim A dan Tim B. Masing-masing tim terdiri lebih dari 2.500 orang. Tim A titik awalnya berada di Perempatan Jalan Sudirman dan Jalan Ahmad Yani, yaitu di depan RSIA Pertiwi. Sedangkan Tim B berada di depan PT Sangyangseri Jalan Ratulangi ke titik tengah depan RSIA Pertiwi Jalan Jenderal Sudirman,” katanya.
Akibat kejadian itu, Ketua IKA Unhas Sulawesi Selatan Danny Pomanto. Dikutip dari Tribun Makassar, insiden tewasnya peserta tarik tambang terjadi karena tali tambang yang digunakan putus.
Hal tersebut membuat empat peserta terlempar. Nahasnya, satu peserta perempuan meninggal karena kepalanya terbentur beton pembatas jalan.
Sementara tiga peserta lainya luka-luka.
Saya menyampaikan rasa duka yang mendalam baik secara pribadi, baik sebagai wali kota, baik sebagai ketua ika Sulsel,” kata Danny Pomanto, Minggu.
Danny menyampaikan, tidak pernah ada yang menginginkan insiden ini terjadi, ini murni kecelakaan.
Panitia juga sudah berusaha agar acara ini terselenggara dengan aman.
“Atas insiden ini. Kita tidak pernah mau ada yang seperti ini. Makanya kita berusaha se safety mungkin sejak awal. Bahkan saya datangi satu-satu tadi. Tapi namanya insiden tidak ada yang pernah duga. Antisipasi itu sudah lengkap. Masing-masing peserta diatur dengan berjarak. Koordinasi masing-masing jarak sudah dirapatkan dan semua orang lihat bahwa saya sampaikan bahwa hindari masuk ke dalam tali, masuk kanan. Karena disitu ada separator,” katanya lagi.
Kata Danny, korban yang meninggal dunia merupakan kader PKK, juga sebagai Ketua RT. Ia pun mengucapkan terimakasih atas dedikasi korban selama ini
Ketua IKA Unhas Sulsel ini juga langsung mengunjungi rumah duka.
“Saya minta semua diurus termasuk BPJS nya apa semua. Teman-teman harus urus dengan baik. Saya akan ke rumah duka. Ini ketua panitia sama ketua harian mendampingi mayat ke rumah duka,” tutupnya.
Ditangani Polisi
Kapolsek Ujung Pandang, Kompol Syarifuddin mengatakan, kegiatan tarik tqmbang tersebut sebenarnya tidak diketahui Polsek, karena tidak ada pemberitahuan ke pihak kepolisian.
“Kebiasaan kita kan kalau ada pemberitahuan apalagi mendatangkan orang banyak pastilah kita dari pihak kepolisian menempatkan personel untuk melakukan pengamanan,” kata Kompol Syarifuddin.
Disebutkan Syarifuddin, bahwa dalam peristiwa itu mengakibatkan 11 orang mengalami luka-luka dan satu orang meninggal dunia.
“Korban luka yang masuk di RS Pelamonia ada 11 orang. Sementara informasi di RS Pelamonia kita dapat ada 11 orang, tapi sudah ada dipulangkan 8 orang,” sebutnya.
Polisi telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) melibatkan tim INAFIS Polrestabes Makassar.
Syarifuddin menyebut, pihaknya kini masih mendalami ihwal insiden itu. Pihaknya juga bakal merencanakan memeriksa sejumlah pihak terkait termasuk panitia pelaksana.
“Sementara berjalan, sementara kita komunikasi di lapangan sementara kita mengumpulkan bahan keterangan siapa yang bisa dimintai keterangan,” sebutnya lagi.(berbagai sumber media)
Editor
Misnoadi