INformasinasional.com, AGAM —Tangis seorang penyintas memecah kunjungan Presiden di posko bencana. Negara hadir, tapi luka belum kering. Kunjungan Presiden Prabowo Subianto keposko bencana di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mendadak sunyi. Bukan karena seremoni, melainkan karena tangis seorang warga yang pecah tepat saat berjabat tangan dengan kepala negara. “Tinggal sendiri saya, Pak,” ucapnya liri, kalimat pendek yang menggantungkan seluruh beban pascabencana dibahu negara.
Peristiwa itu terjadi di Posko Pengungsian SD 05 Kayu Pasak, Palembayan, yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden. Prabowo sebelumnya menyusuri tenda-tenda pengungsian, meneliti data, dan mendengar paparan dari BNPB, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, serta Pemerintah Kabupaten Agam. Angka-angka dibaca, peta dibentangkan. Namun satu kalimat warga itu seketika meruntuhkan jarak antara laporan resmi dan realitas pahit dilapangan.
Saat Prabowo keluar dari tenda dan menyapa warga, pria itu tak kuasa menahan air mata. Tangannya gemetar saat berjabat. Prabowo berhenti. Ia memegang bahu sang warga, menggenggam tangannya, berusaha menenangkan. Tak ada pidato. Tak ada protokol. Hanya dua manusia ditengah reruntuhan, satu meminta didengar, satu diminta hadir.
Tangis itu bukan sekadar emosi sesaat. Ia adalah ringkasan tragedi: kehilangan, kesepian, dan ketidakpastian. Bencana memang bisa surut, tetapi trauma kerap tinggal lebih lama.
Prabowo melanjutkan menyapa warga lain memberi semangat kepada anak-anak, menguatkan para penyintas. Dalam sambutannya, Presiden mengakui kondisi mulai berangsur membaik, namun keprihatinan belum berakhir.
“Saya bersyukur kalian sudah membaik. Walaupun kita semua masih prihatin, kita bekerja keras supaya segera memulihkan keadaan,” kata Prabowo.
Kunjungan itu menegaskan satu hal: negara hadir dilokasi bencana. Namun tangis warga Agam menjadi pengingat keras, pemulihan tak cukup dengan statistik dan janji. Ia menuntut kehadiran yang berkelanjutan, hingga kalimat “tinggal sendiri” tak lagi menjadi nasib penyintas dinegeri ini.(Misno)






Discussion about this post