INformasinasional.com-LHOKSEUMAWE, Krisis pangan sangat menghantui masyarakat dunia saat ini, oleh karena itu Pemerintah Indonesia menjadikan swasembada beras menjadi program prioritas tak terkecuali Aceh terkhusus wilayah Korem 011 Lilawangsa.
Tak tanggung-tanggung, Komandan Korem (Danrem) 011 Lilawangsa Kolonel Inf Ali Imran mengerahkan para prajurit TNI dijajarannya untuk membantu masyarakat mendukung meningkatkan ketahanan pangan agar swasembada beras yang menjadi program utama Pemerintah Indonesia bisa terwujud
Hal itu dikatakan Ali Imran, disela-sela gotong royong dimakam Pahlawan Nasional Cut Meutia di Kecamatan Pirak Timu, Kabupaten Aceh Utara, Senin (9/12/2025).
Kerjasama Kementerian Pertanian RI, Kementerian PU dan TNI AD sesuai misi Presiden Prabowo menyangkut swasembada pangan terus dikebut, tujuannya agar Indonesia menjadi salah satu negara memiliki kekuatan pangan utama didunia.
Hal ini sangat beralasan, mengingat alam Indonesia cukup luas untuk pengembangan sektor pertanian pangan, tidak terkecuali juga Aceh khususnya wilayah Korem 011 Lilawangsa.
“Kita akan segera koordinasi dengan para Dandim diwilayah Korem 011 Lilawangsa, agar segera mengerahkan seluruh Babinsa yang ada untuk mendampingi petani, terutama kawasan sentra budidaya padi, jagung, kedele dan tanaman holtikultura lainnya agar tanam tepat waktu,” katanya.
Soalnya, urai Ali Imran, Babinsa sebagai promotor penggerak yang bersentuhan langsung dengan masyarakat petani diwilayah tugasnya masing-masing agar mendukung dan mengelola pertumbuhan ekonomi masyarakat di pedesaan.
Menurutnya, pangan mempunyai arti dan peran yang sangat penting dan strategis bagi kehidupan suatu bangsa. Sebab, jika ketersediaan pangan lebih kecil dibandingkan kebutuhan, maka bisa mempengaruhi turunya ketidakstabilan ekonomi, bahkan dapat terciptanya gejolak sosial dan politik.
Danrem menyebutkan, pemerintah saat ini berusaha keras untuk meningkatkan ketahan pangan bersumber produksi dari dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduknya.
“Memproduksi kemandirian pangan cara tepat yang dapat menjamin menyediakan kebutuhan pangan sampai di tingkat kelompok bahkan perorangan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi dan kearifan lokal secara serius,” harapnya.
Dikatakan Danrem, upaya TNI turut terjun langsung ke lapangan bukan hanya sekedar membantu, akan tetapi berupaya mempengaruhi akses semangat masyarakat dengan tingginya beragam profesi kemajuan zaman.
“Kemajuan zaman saat ini sangat mempengaruhi masyarakat memilih untuk keluar meninggalkan budaya tradisional pertanian dan pergi ke kota, padahal di desalah lebih banyak menghasilkan, namun ini yang terjadi,” urai Danrem.
Mendefinisikan tiga komponen utama ketahanan pangan sambung Danrem, yaitu ketersediaan pangan, akses pangan dan pemanfaatan pangan dengan ambisius memproduksi lahan yang ada.
“Para Babinsa ini adalah ujung tombak ketahanan pangan nasional, sebagai motor penggerak masyarakat membantu pengolahan lahan, pembibitan, masa tanam sampai dengan panen, termasuk pendampingan produksi penyaluran pupuk dan mengatasi penanggulangan hama padi,”jelasnya.
Reporter : Hutasuhut