Informasinasional.id – BAHOROK.
Desa Timbang Jaya di Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, saat ini merupakan kampung daur ulang sampah “recycling village”, dengan berdirinya Project Wings Indonesia yang bergerak di daur ulang sampah.
Recycling Village ini bisa menjadi magnet bagi wisatawan, terutama turis untuk datang ke destinasi unggulan Sumut, yakni di Bukit Lawang.
“Pertama, dengan adanya tempat ini bisa menjadi salah satu magnet wisatawan untuk datang. Kedua, ini juga menjadi pusat edukasi,” kata Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah, Senin (12/12/2022) saat mengunjungi Desa Timbang Jaya.
Musa Rajekshah menjelaskan, ketika Timbang Jaya nantinya menjadi pusat edukasi, maka masyarakat terutama generasi-generasi muda juga memahami bahwa sampah ini ke depannya menjadi hal yang berbahaya.
“Generasi ke depan harus lebih peduli dengan lingkungan. Apalagi dari adanya pembangunan ini, paling tidak ada 25 ton sampah yang sudah terselamatkan. Untuk masyarakat lokal ketika tempat ini ada, maka memberikan efek ekonomis. Karena recycling village ini dibangun dengan membeli sampah masyarakat sekitar. Kemudian dikelola menjadi ecobrick yang menjadi pondasi dari bangunan ini,” jelasnya.
Terpenting jelas Musa Rajekshah, ketika orang datang ke tempat ini, maka ekonomi Bukit Lawang juga tumbuh. Ini yang perlu kita sadari. Satu sisi sampah ini membahayakan. Memberikan penyakit dan lainnya dan jika dikelola memberikan keuntungan ekonomi bagi kita.
Diketahui, Project Wings Indonesia dimotori oleh Bastian selaku Manager Program dari Jerman, Sabarata Bangun, Recycling Village Manager serta Iwan Purba yang telah menghadirkan tempat tersebut.
Recycling Village Manager, Sabarata Bangun, mengatakan bahwa kampung ini hadir agar masyarakat memahami pentingnya menjaga lingkungan.
‘Bangunan ini kami buat dari sampah plastik, kemudian dipadu dengan tanah serta bambu yang semuanya kami beli dari masyarakat di Bukit Lawang,” katanya.
Tempat ini sudah dibangun dari tahun 2020 lalu. Hanya saja sempat terkendala saat pandemi. Ditargetkan akhir 2023 pembangunannya sudah selesai, sehingga nantinya di tempat itu akan ada ruang edukasi, kemudian tempat anyaman dengan memberdayakan masyarakat lokal dan lain sebagainya.(Rel)
Editor
Misn’t