INformasinasional.com, Pasaman Barat–Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat mencatat peningkatan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sepanjang tahun 2025.
Berdasarkan data UPTD PPA di bawah Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP2KBP3A) Pasaman Barat, sejak Januari hingga November 2025 telah ditangani 94 kasus, dengan jumlah korban mencapai 109 orang. Dalam satu kasus, terdapat lebih dari satu korban.
Kepala UPTD PPA Pasaman Barat, Helfi Yerita, SKM, MM, mengatakan jenis kasus yang ditangani didominasi oleh kekerasan seksual sebanyak 44 kasus, disusul kekerasan fisik 25 kasus, kekerasan psikis dalam rumah tangga 8 kasus, penelantaran 8 kasus, serta 9 kasus lainnya.
“Korban didominasi anak di bawah umur,” ujar Helfi di Simpang Empat, Rabu (17/12/2025).
Dari total korban, 87 orang merupakan anak-anak, sedangkan 22 orang dewasa. Berdasarkan jenis kelamin, korban terdiri dari 66 perempuan dan 21 laki-laki.
Sementara itu, hingga awal Desember 2025 masih terdapat lima kasus kekerasan seksual yang sedang dalam proses penanganan.
Secara umum, kasus yang paling dominan adalah penganiayaan dan perundungan (bullying).
Sebagai upaya pencegahan, UPTD PPA Pasaman Barat terus melakukan sosialisasi dan edukasi ke tingkat kecamatan dan nagari guna meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap perlindungan perempuan dan anak.
Reporter: SYAFRIZAL






Discussion about this post