Informasinasional.id – JAKARTA. Tokyo dinilai terlalu padat penduduk. Pemerintah Jepang sampai bagi-bagi insentif untuk mengurangi jumlah warga di ibu kota.
Dikutip dari CNN, keluarga di Tokyo berkesempatan mendapatkan insentif senilai 1 juta yen atau sekitar Rp 119 juta per anak. Syaratnya, bersedia meninggalkan dari Tokyo.
Nominal bonus itu melonjak lebih dari tiga kali lipat dibandingkan stimulus sebelumnya, sebesar 300.000 yen. Kabarnya, kebijakan terbaru itu berlaku mulai April 2023.
Langkah itu dilakukan pemerintah Jepang sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi kepadatan Tokyo sekaligus menghidupkan kembali kota dan desa yang populasinya menurun.
Insentif itu diberikan kepada anak di satu keluarga dengan usia di bawah 16 tahun atau di bawah 18 tahun asalkan masih berstatus pelajar SMA.
Untuk mendapatkan insentif tersebut, keluarga harus pindah ke luar wilayah Tokyo. Stimulus itu juga diberikan kepada warga yang tinggal di jantung kota Tokyo dan bersedia pindah ke tepi kota di kawasan pegunungan.
Jepang optimistis langkah itu bisa lebih mudah diterapkan saat ini. Pemerintah merujuk kepada perubahan sikap warga terhadap kualitas hidup dan semakin familiarnya kebijakan bekerja dari jarak jauh atau bekerja dari rumah (WFH) setelah pandemi.
Tokyo memang sudah semestinya mengurangi jumlah warganya. Kota itu bukan hanya menjadi kota dengan penduduk terpadat di Jepang, tetapi kota terpadat di dunia. Tokyo menjadi tujuan urbanisasi warga Jepang dengan harapan tinggi bisa mendapatkan pekerjaan. Saat ini, jumlah penduduk Tokyo mencapai 37 juta orang.
Sebelum Covid, jumlah orang masuk ke Tokyo mencapai 80 orang per tahun.(dtc)
Editor : Misno