Informasinasional.id-JAKARTA. Sekutu Ukraina berencana membatasi harga minyak Rusia. Namun, rencana ini menghadapi masalah karena mereka belum menyepakati besaran harga yang dirancang untuk menambah tekanan ke Rusia.
Dikutip dari CNN, Senin (28/11/2022), ekonomi terbesar Barat sepakat untuk untuk membatasi harga minyak ekspor Rusia dan berjanji untuk memberikan rinciannya awal Desember. Namun, negara-negara masih melakukan penawaran terkait batas harga yang akan ditetapkan. Sementara, batas waktu semakin dekat.
Laporan media pekan ini, pertemuan diplomat Eropa menunjukkan bahwa minyak Rusia dapat dibatasi di antara US$ 65-70 per barel. Namun, kisaran angka ini kontroversial karena mendekati harga pasar minyak mentah Rusia saat ini.
Hal itu menunjukkan, jika langkah itu akan memberikan dampak yang terbatas pada pasokan dan ‘rasa sakit’ yang terbatas bagi Rusia.
“Pada titik harga ini, ini tentang pengurangan inflasi, bukan pengurangan pendapatan Rusia,” kata Helima Croft, kepala strategi komoditas di RBC Capital Markets.
Pada awal bulan, harga 1 barel minyak mentah Ural Rusia lebih dari US$ 70 per barel. Harga tersebut US$ 24 di bawah Brent internasional.
Menetapkan harga yang lebih rendah dapat memperburuk krisis ekonomi global, apalagi jika Rusia membalas. Jika Rusia memangkas lebih dari yang diharapkan, hal itu akan menaikkan harga bahan bakar seperti negara-negara seperti Amerika Serikat, Jerman dan Jepang yang ingin mengendalikan inflasi.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa rencana Barat untuk memperkenalkan batas harga minyak akan memiliki konsekuensi serius untuk pasar energi.(dtf)
Editor
Misno Adi