Informasinasional.com – JAKARTA. Kerusuhan di Meksiko terjadi akibat amukan geng kartel narkoba pimpinan Joaquin ‘El Chapo’ Guzman. Kerusuhan tersebut terjadi setelah putra El Chapo, Ovidio Guzman, ditangkap pasukan keamanan Meksiko.
Berikut ini hal-hal yang diketahui terkait kerusuhan di Meksiko akibat amukan geng kartel narkoba pimpinan ‘El Chapo’, yang dirangkum, Minggu (8/1/2023):
Dilansir AFP, Jumat (6/1), putra ‘El Chapo’ bernama Ovidio Guzman, yang dijuluki ‘El Raton”‘ (Tikus), ditangkap di kota Culiacan, Meksiko barat laut. Menteri Pertahanan Meksiko Luis Cresencio Sandoval mengatakan Ovidio Guzman diterbangkan ke ibu kota Mexico City dengan pesawat militer.
Penangkapan putra ‘El Chapo’ itu memicu reaksi amarah geng kartel narkoba para anak buah Guzman. Kerusuhan yang diwarnai aksi penembakan dan pembakaran mengguncang kota Culiacan setelah penangkapan tersebut.
Alasan Penangkapan Putra ‘El Pacho’ Diduga Terkait Bisnis Ayahnya
Menteri Pertahanan Meksiko Luis Cresencio Sandoval mengatakan, seperti dilansir AFT, Jumat (6/1), penangkapan Ovidio Guzman itu adalah hasil kerja intelijen selama enam bulan yang melacak pria berusia 32 tahun itu. Ovidio Guzman diduga membantu menjalankan operasi ayahnya, sejak ‘El Chapo’ diekstradisi ke Amerika Serikat pada 2017.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah menawarkan hadiah hingga US$5 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapan Ovidio Guzman. AS menuduhnya sebagai pemain kunci dalam kartel narkoba Sinaloa yang terkenal.
Sejumlah Aksi Dilakukan Geng Kartel Narkoba Pimpinan ‘El Chapo’
Akibat penangkapan putra Joaquin ‘El Chapo’ Guzman, Ovidio Guzman, para anggota geng kartel narkoba pimpinan ‘El Chapo’ mengamuk hingga melakukan sejumlah aksi. Mulai dari blokade jalan, membakar kendaraan, hingga penyerangan bandara setempat.
Dilansir BBC, Jumat (6/1), dua pesawat terkena tembakan ulah geng kartel narkoba tersebut. Salah satunya adalah pesawat yang tengah bersiap lepas landas. Akibatnya, lebih dari 100 penerbangan dibatalkan di tiga bandara di Sinaloa.
Aksi blokade juga terjadi di berbagai bagian kota Culiacan, Meksiko. Wali Kota Culiacan, Ruben Rocha Moya mengimbau warga untuk tinggal di rumah. Banyak toko turut dijarah. Kelas sekolah di kota tersebut pun kini ditangguhkan untuk sementara.
Selain itu, baku tembak antara pasukan keamanan dan anggota geng dilaporkan terus berlanjut hingga Kamis (5/1) sore waktu setempat.
Akibat kerusuhan di Meksiko imbas amukan geng kartel narkoba pimpinan ‘El Chapo’ itu, sedikitnya ada 29 orang tewas. Dilansir AFP, Jumat (6/1), Menteri Pertahanan Meksiko Luis Cresencio Sandoval, menyebut sebanyak 10 korban tewas adalah anggota militer.
“Sepuluh anggota militer, sayangnya, kehilangan nyawa mereka dalam menjalankan tugas,” katanya.
Selain anggota militer, sebanyak 19 tersangka kriminal juga tewas akibat bentrokan tersebut.
“19 Pelanggar hukum juga tewas dalam operasi itu,” lanjut dia.
Sementara itu, 35 tentara lainnya juga disebut menderita luka tembak dan dibawa ke rumah sakit. Kemudian, 21 pria bersenjata juga ditangkap.
Kerusuhan Imbas Penangkapan Putra ‘El Chapo’ Pernah Terjadi 2019
Kerusuhan di Meksiko ulah geng kartel narkoba pimpinan ‘El Chapo’ itu bukanlah yang pertama kali. Penangkapan Ovidio Guzman, anak gembong narkoba terkenal Meksiko, Joaquin Guzman atau ‘El Chapo’ yang memicu kerusuhan juga pernah terjadi pada 2019 lalu.
Sebelumnya pada 2019, otoritas Meksiko sempat sempat menangkap Ovidio Guzman. Namun kemudian Ovidio terpaksa dibebaskan setelah anggota kartel narkoba Sinaloa memicu kerusuhan.
Seperti dilansir New York Times, Jumat (6/1), penangkapan Ovidio untuk kedua kalinya dalam operasi pada Kamis (5/1) pagi waktu setempat, memberikan kesempatan bagi pemerintahan Presiden Andres Manuel Lopez Obrador untuk menebus kegagalan tiga tahun lalu.
Keluarga Guzman memiliki sejarah panjang dalam meloloskan diri dari otoritas Meksiko. ‘El Chapo’ sendiri pernah dua kali kabur dari penjara, sebelum kini mendekam di penjara federal Amerika Serikat (AS).
Pada Februari 2019, Ovidio dan seorang saudara laki-lakinya yang memiliki nama sama dengan ayah mereka, Joaquin Guzman, didakwa oleh jaksa federal atas tuduhan ‘secara sadar dan secara sengaja’ mendistribusikan kokain, methamphetamine dan mariyuana untuk diimpor ke AS.
Dakwaan itu diungkap ke publik sehari setelah ‘El Chapo’ dinyatakan bersalah dalam persidangan selama tiga bulan di Brooklyn, New York, AS, yang mengungkapkan cara kerja kartel Sinaloa dan bagaimana penyaluran berton-ton narkoba ke wilayah AS.
Tim jaksa yang sama menjeratkan sejumlah dakwaan narkoba terhadap istri ‘El Chapo’, Emma Coronel Aispuro, yang telah mengaku bersalah dan divonis tiga tahun penjara.
Ekstradisi Putra ‘El Chapo’ ke AS Ditunda Usai Kerusuhan Membara
Akibat kerusuhan di Meksiko membara, hakim federal Meksiko menunda ekstradisi putra ‘El Chapo’, Ovidio Guzman ke Amerika Serikat. Ekstradisi itu ditunda usai insiden tewasnya 29 orang saat bentrokan dalam operasi penangkapan narkoba di Meksiko.
Dilansir CNN, Minggu (8/1), Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard mengonfirmasi terdapat surat perintah penangkapan di AS tertanggal 19 September 2019. Namun ia mengatakan kemungkinan pelaksanaan ekstradisi Guzman tidak dapat dilaksanakan secepatnya karena adanya formalitas undang-undang. Selain itu Marcelo menyebut Guzman sedang menjalani proses hukum di Meksiko.
Lebih lanjut berdasarkan laporan media lokal Meksiko dan jaringan Televisa, hakim federal lainnya memerintahkan Guzman untuk tinggal dalam 60 hari penahanan preventif untuk tujuan ekstradisi setelah sidang di penjara federal dengan keamanan maksimum Altiplano tempat dia ditahan.[dtc]
Editor : Misno Adi